Jumat 10 Sep 2021 01:07 WIB

6.732 Penyandang Disabilitas di DIY Sudah Divaksin

Dinkes DIY melaporkan 4.466 disabilitas sudah divaksin dosis pertama

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setjaningastuti mengatakan, total penyandang disabilitas yang sudah divaksin mencapai 6.732 orang. Namun, tidak seluruhnya merupakan warga yang ber-KTP DIY.
Foto: Neni Ridarineni.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setjaningastuti mengatakan, total penyandang disabilitas yang sudah divaksin mencapai 6.732 orang. Namun, tidak seluruhnya merupakan warga yang ber-KTP DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, total penyandang disabilitas yang sudah divaksin mencapai 6.732 orang. Namun, tidak seluruhnya merupakan warga yang ber-KTP DIY.

Pembayun menyebut, untuk suntikan vaksin dosis pertama kepada warga DIY yang merupakan penyandang disabilitas sudah mencapai 4.466 orang. Sedangkan, penyuntikan dosis kedua baru di angka 403 penyandang disabilitas.

Total sasaran vaksinasi penyandang disabilitas di DIY sendiri mencapai lebih dari 11 ribu orang. "Target pada tanggal 2 Oktober 2021 nanti seluruh disabilitas di DIY tervaksin," kata Pembayun di Kompleks Kepatihan, Rabu (8/9).

Jenis vaksin yang diberikan kepada penyandang disabilitas ini tidak seluruhnya menggunakan Sinopharm. Dari total disabilitas yang sudah divaksin, yang diberikan Sinopharm hanya 4.317 orang diantaranya.

"Awal oktober nanti vaksin Sinopharm di DIY habis," ujar Pembayun.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, pelaksanaan vaksinasi bagi penyandang disabilitas dilakukan melalui Dinas Sosial dan Dinkes DIY yang bekerja sama dengan komunitas komunitas di DIY. Termasuk di dalamnya Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di kabupaten/kota se-DIY.

Ia menyebut, masih ada kendala yang ditemukan dalam vaksinasi terhadap penyandang disabilitas di DIY. Terutama terkait keterbatasan akses penyandang disabilitas ke tempat vaksinasi.

"Petugas mendapatkan banyak kesulitan karena warga yang berkebutuhan khusus kesulitan dalam menuju lokasi vaksin, kesulitan dalam berkomunikasi dan lain-lain," katanya.

Sehingga, petugas pun harus door to door dalam melaksanakan vaksinasi kepada penyandang disabilitas. Selain itu, katanya, ada juga komunitas penyandang disabilitas yang menyediakan kendaraan gratis ke lokasi vaksin.

"Petugas harus menjemput ataupun mendatangi rumah masing-masing atau komunitas-komunitas menyediakan kendaraan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement