Jumat 10 Sep 2021 07:06 WIB

Polandia Klaim Cekcok Vs Timnas Inggris Bukan Isu Rasial

FIFA menyatakan tengah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.

Wasit dan hakim garis turun tangan saat terjadi keributan di antara para pemain di akhir babak pertama dalam pertandingan sepak bola kualifikasi Grup I Piala Dunia 2022 antara Polandia dan Inggris, di Stadion Narodowy di Warsawa, Rabu, 8 September 2021.
Foto: AP/Czarek Sokolowski
Wasit dan hakim garis turun tangan saat terjadi keributan di antara para pemain di akhir babak pertama dalam pertandingan sepak bola kualifikasi Grup I Piala Dunia 2022 antara Polandia dan Inggris, di Stadion Narodowy di Warsawa, Rabu, 8 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi sepak bola Polandia (PZPN) menyatakan cekcok antarpemain yang terjadi dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Inggris di Warsawa, pada Rabu (8/9), bukan karena salah satu pemain melakukan pelecehan rasial. Cekcok itu terjadi selepas peluit akhir babak pertama dipicu konfrontasi antara bek Polandia Kamil Glik dengan bek Inggris Kyle Walker.

FIFA menyatakan tengah membuka penyelidikan atas insiden tersebut. Tayangan televisi memperlihatkan Glik mencubit leher Walker, tetapi tidak jelas apakah cekcok terjadi karena hal itu semata. Cekcok tersebut berbuntut kartu kuning dari wasit Daniel Siebert untuk Glik dan bek Inggris Harry Maguire.

Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate tidak menyampaikan tuduhan langsung pelecehan rasial dalam jumpa persnya, tetapi mengatakan para pemainnya mencari tahu apa yang terjadi, sembari menambahkan ia sudah melaporkannya kepada Federasi Sepak Bola Inggris (FA).

"Saya sudah berbicara dengan para pemain kami dan mereka sepenuhnya membantah ada indikasi pelecehan rasial," kata juru bicara PZPN Jakub Kwiatkowski kepada Sky Sports sembari menambahkan hal itu hanya insiden sepak bola biasa, demikian dilansir Reuters, Jumat (10/9) dini hari WIB. "Gairah pertandingan begitu tinggi. Ada tindakan saling dorong antara Glik dan Walker saat situasi bola mati. Tensinya begitu tinggi dan sedikit dorongan, tapi tidak ada pelecehan rasial."

Kapten Inggris Harry Kane mengatakan, insiden itu diduga sesuatu yang telah dilakukan, bukan hanya dikatakan. Media-media Inggris melaporkan, FIFA dalam proses menganalisis laporan resmi pertandingan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement