REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi sepak bola Polandia (PZPN) menyatakan cekcok antarpemain yang terjadi dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Inggris di Warsawa, pada Rabu (8/9), bukan karena salah satu pemain melakukan pelecehan rasial. Cekcok itu terjadi selepas peluit akhir babak pertama dipicu konfrontasi antara bek Polandia Kamil Glik dengan bek Inggris Kyle Walker.
FIFA menyatakan tengah membuka penyelidikan atas insiden tersebut. Tayangan televisi memperlihatkan Glik mencubit leher Walker, tetapi tidak jelas apakah cekcok terjadi karena hal itu semata. Cekcok tersebut berbuntut kartu kuning dari wasit Daniel Siebert untuk Glik dan bek Inggris Harry Maguire.
Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate tidak menyampaikan tuduhan langsung pelecehan rasial dalam jumpa persnya, tetapi mengatakan para pemainnya mencari tahu apa yang terjadi, sembari menambahkan ia sudah melaporkannya kepada Federasi Sepak Bola Inggris (FA).
"Saya sudah berbicara dengan para pemain kami dan mereka sepenuhnya membantah ada indikasi pelecehan rasial," kata juru bicara PZPN Jakub Kwiatkowski kepada Sky Sports sembari menambahkan hal itu hanya insiden sepak bola biasa, demikian dilansir Reuters, Jumat (10/9) dini hari WIB. "Gairah pertandingan begitu tinggi. Ada tindakan saling dorong antara Glik dan Walker saat situasi bola mati. Tensinya begitu tinggi dan sedikit dorongan, tapi tidak ada pelecehan rasial."
Kapten Inggris Harry Kane mengatakan, insiden itu diduga sesuatu yang telah dilakukan, bukan hanya dikatakan. Media-media Inggris melaporkan, FIFA dalam proses menganalisis laporan resmi pertandingan.