REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat di sekitar wilayah Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat memilih mengungsi setelah Kelompok Separatis Teroris (KST) menyerang Pos Koramil (Posramil) Persiapan Kisor dan menyebabkan empat anggota TNI meninggal pada Kamis (2/9) lalu.
Mereka mengungsi ke Distrik Aitinyo, Kampung Tehak Kecil dan tinggal bersama keluarga atau sanak saudara yang dikenal.
"Kurang lebih 100 masyarakat yang diantaranya terdiri dari anak-anak dan lansia tersebut mengungsi dengan tujuan mengamankan diri," kata Kapendam VXIII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron dalam keterangannya, Kamis (9/9) malam.
Hendra mengatakan, Dandim 1809/Maybrat Letkol Inf Harry Ismail bersama Bupati Maybrat Bernard Sagrim pun mendatangi lokasi tempat para warga tersebut mengungsi.
Kedatangan Harry dan Bernard juga sekaligus memberikan imbauan agar masyarakat kembali ke rumah masing-masing.
"Dandim dan bupati memastikan bahwa kondisi wilayah Distrik Aifat Raya saat ini aman dan terus dijaga pihak TNI dan kepolisian, sehingga warga tidak perlu khawatir untuk kembali ke rumah masing-masing," ujar dia.
Selain itu, sambung Hendra, Bupati Maybart juga memerintahkan langsung kepada dinas kesehatan dan puskesmas setempat untuk mendukung pemberian pelayanan kesehatan bagi pengungsi. Pelayanan kesehatan ini, jelas dia, nantinya turut dibantu Babinsa.
Pada kesempatan tersebut, anggota Koramil Aitinyo pun ikut membantu kelancaran kegiatan pelayanan di Kampung Tehak Kecil dan menyiapkan pengamanan lokasi. Sementara itu, untuk logistik para pengungsi tersebut didukung oleh Pemda Kabupaten Maybrat yang disiapkan di Kantor Kampung Tehak Kecil.
Sedangkan Kompi Yonif RK 762/VYS terus menyebarkan imbauan melalui selebaran yang ditempelkan di fasilitas umum maupun rumah. Kemudian, meminta bantuan maskapai penerbangan untuk menyebarkan via udara mengenai informasi kondisi di wilayah Maybrat.
"Rencananya Bupati Maybrat dalam waktu dekat akan melaksanakan pengembalian para pengungsi ke rumah masing-masing, setelah melakukan kordinasi dengan semua unsur, baik dari pihak keamanan dan pemda sendiri," jelas Hendra.
Sebelumnya, Pos Persiapan Koramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat diserang sekelompok orang sekitar pukul 04.00 WIT. Penyerangan ini menyebabkan empat anggota TNI meninggal dunia, yakni Serda Amrosius, Praka Dirham, Pratu Zul Ansari, dan Lettu Chb Dirman.
"(Penyerangan) Diduga dilakukan kelompok KST atau Kelompok Separatis Teroris dengan menggunakan senjata tajam parang," kata Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa kepada wartawan, Kamis (2/9).
Cantiasa mengatakan, peristiwa ini dilakukan sekitar 30 orang lebih. Selain mengakibatkan empat anggotanya gugur, dua orang lainnya mengalami luka berat. Sedangkan lima personel berhasil selamat dari penyerangan itu.
Adapun, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom angkat bicara mengenai penyerangan Pos Koramil di Kampung Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Sebby menyebut, pihaknya bertanggungjawab atas penyerangan yang menewaskan sejumlah anggota TNI tersebut.
"Panglima Kodap (Komando Daerah Pertahanan) 4 Sorong Raya TPNPB-OPM bertanggungjawab atas penyerangan ini dan ini adalah pembebasan nasional Papua Barat yang dilakukan pimpinan dan pasukan TPN di seluruh tanah Papua di bawah Komando Nasional Panglima Jenderal Goliath Tabuni," kata Sebby dalam keterangan resminya.