Jumat 10 Sep 2021 14:01 WIB

Ditjen PAS: Blok Tahanan Hanya Dijaga 1 Orang Saat Kebakaran

Dengan kondisi itu, proses penyelamatan tahanan saat kebakaran sulit terjangkau.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1A Tangerang dikabarkan mengalami kebakaran pada Rabu (8/9) pagi
Foto: istimewa
Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1A Tangerang dikabarkan mengalami kebakaran pada Rabu (8/9) pagi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Insiden kebakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang yang terjadi pada Rabu (8/9) dan menewaskan 44 orang tahanan, masih terus dilakukan pendalaman. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (PAS) menyebut, hanya ada satu penjaga di blok yang terbakar, yakni blok C2, pada saat insiden terjadi. 

"Pada saat kejadian di blok C2 memang ada satu orang (penjaga), karena bergantian," tutur Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Rika Apriyanti kepada wartawan, Jumat (10/9).

 

photo
Petugas membawa peti berisi jenazah korban kebakaran lapas kelas 1 Tangerang untuk diserahkan kepada keluarga di RS Polri, Kramat Jati, di Jakarta, Jumat (10/9/2021). Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri menyerahkan satu jenazah korban kebakaran Lapas yang telah teridentifikasi atas nama Rudhi bin Ong Eng Cue kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. - (ANTARA/GALIH PRADIPTA)

 

Dia menjelaskan, jumlah petugas jaga lapas berjumlah 13 orang yang mengawasi sebanyak tujuh blok hunian atau tujuh menara. Adapun jumlah narapidana yang diawasi berjumlah 2.072 tahanan, angka itu jauh lebih banyak dari kapasitas lapas 600 orang.

"Kalau komandan jaga kan di tempat komandan jaga, lima orang, berarti sisanya delapan orang. Delapan inilah yang diatur oleh komandan jaga untuk melakukan penjagaan di masing-masing blok secara bergantian," katanya. 

"Sedangkan contohnya blok C itu satu bloknya ada tiga paviliun, nah kemarin yang terbakar paviliun C2, artinya begitu besarnya pengelolaan pengawasan kami dengan jumlah seperti itu," jelasnya. 

Baca juga : 'Innalillahi Telah Meninggal Dunia Hati Nurani Ketua KPI'

Dengan kondisi tersebut, dia mengakui, proses penyelamatan para tahanan dari sel saat kejadian kebakaran menjadi sulit terjangkau keseluruhannya. Nahas, akhirnya banyak nyawa yang berguguran dalam insiden tersebut. 

"Karena buat petugas juga trauma, kalau kita ada di posisi saat itu, susah untuk menyelamatkan semua. Karena kan posisinya panik, warga binaan juga berlarian dalam satu pafilium," tuturnya.

Kelapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang Viktor Teguh juga mengonfirmasi hanya ada satu penjaga di blok yang terbakar pada Rabu (8/9). Dia menyatakan, memang hanya ada satu penjaga di tiap blok di Lapas Kelas I Tangerang.

"Satu blok satu orang. (Pada Rabu dini hari) satu orang di blok C2," papar Viktor. 

Sementara itu, hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan pendalaman mengenai adanya dugaan kelalaian dalam insiden tersebut. Polisi sudah memeriksa 22 orang saksi terkait insiden kebakaran itu. 

"Kita lakukan pendalaman, Pasal 187 dan 188 KUHP dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian. Apakah ada unsur kesengajaan atau tidak atau ada unsur kelalaian di (pasal) 359," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangannya. 

Diketahui, kebakaran yang terjadi di Blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang yang berpenghuni 122 orang menyebabkan 44 orang tewas. 40 orang diantaranya meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP), satu meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit, dan tiga orang lainnya meninggal saat menjalani perawatan intensif di RSUD Tangerang. Saat ini masih ada tujuh korban kebakaran yang dirawat di ICU. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement