REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk konsisten memenuhi kebutuhan digital nasabah melalui pengembangan infrastruktur. Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Kusna Permana mengakui digitalisasi bukan satu pekerjaan yang mudah.
"Ini satu journey yang terus kita perbaiki, pelayanan terbaik diberikan tidak hanya secara tatap muka, tapi juga secara elektronik atau digital," kata Permana dalam Webinar Digital Banking Experience yang diselenggarakan Bank Muamalat, seperti dikutip Jumat (10/9).
Konsep pelayanan nasabah melalui digital di Bank Muamalat sendiri dipercepat seiring adanya pandemi Covid-19. Menurutnya, Bank Muamalat sudah lama mempersiapkan konsep pengembangan tersebut dari sisi mindset juga infrastruktur.
Pengembangan berawal dari pengadaan ATM, gerai Muamalat, customer service, elektronik banking, mobile banking, internet banking, layanan cash management. Seiring dengan kebutuhan nasabah yang semakin go digital, bank Muamalat kini memperkuat aplikasi mobile banking, Muamalat DIN.
"Ini merupakan tahap awal dan sebuah keharusan untuk berevolusi sesuai dengan kebutuhan dan tren nasabah, digital banking adalah sesuatu mandatory," katanya.
Terbaru, Bank Muamalat meluncurkan fitur terbaru di aplikasi Muamalat DIN bernama Smart Account Opening (SAO). Fitur pembukaan rekening secara online ini merupakan wujud pelayanan maksimal kepada pelanggan atau calon nasabah yang ingin membuka akun syariah secara online.
Permana berkomitmen Bank Muamalat akan terus membangun kekuatan digital banking sembari mempersiapkan nasabah agar lebih siap dalam mengadopsinya. Ia mengatakan, keamanan digital menjadi salah satu aspek terpenting yang harus dipahami oleh masyarakat.
Komisaris Independen Bank Muamalat, Edy Setiadi menyampaikan keamanan data nasabah memang harus menjadi perhatian utama perbankan saat mengadopsi teknologi digital. Di tengah segala kemudahan yang ditawarkan pada nasabah, mereka juga harus bisa bertanggung jawab atas keamanan datanya sendiri.
"Bank sangat perlu mengedukasi nasabah tentang menjaga kerahasiaan data pribadi, bank juga harus komitmen jelas untuk menjaga data nasabah," katanya.
Para pelaku industri dan nasabah harus waspada bahwa masih ada kerentanan kebocoran data, hingga peretasan. Sehingga hal ini harus diatasi bersama dari dua arah. Dalam kesempatan ini, Edy menegaskan bahwa Bank Muamalat selalu berkomitmen untuk menjaga dengan baik kepercayaan yang diberikan oleh nasabah.