REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong perusahaan-perusahaan, baik BUMN maupun swasta, untuk mendukung penuh kegiatan vaksinasi Covid-19. Hal itu seperti yang dilakukan Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Kabupaten Indramayu, dengan menyediakan sentra vaksinasi Covid-19.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, sentra vaksinasi Covid-19 yang digelar Pertamina RU VI Balongan akan dijadikan contoh untuk perusahaan-perusahaan lain yang ada di Jabar. Diharapkan, mereka bisa menggelar kegiata serupa.
Gubernur yang akrab disapa Emil itu mengatakan, kesanggupan infrastruktur di puskesmas dan rumah sakit untuk menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 hanya 60 persen hingga 70 persen. Karena itu, kekurangannya harus didukung oleh sentra vaksinasi.
"Nah, sentra vaksinasi itu harus seperti Pertamina,’" kata Kang Emil, saat meninjau pelaksanaan program Menuju Vaksinasi 37 Juta Warga Jabar di Kompleks Bumi Patra Indramayu, yang menjadi Sentra Vaksinasi Pertamina RU VI Balongan, Jumat (10/9).
Emil menyatakan, pelaksanaan dan keberhasilan vaksinasi Covid-19 seperti sebuah investasi. Semakin cepat vaksinasi, maka ekonomi akan semakin cepat pulih. Begitu pula sebaliknya, semakin lama vaksinasi, maka kegiatan ekonomi akan semakin lambat.
"Jadi para perusahaan, baik BUMN maupun swasta, ayo bersama-sama sukseskan vaksinasi supaya kegiatan ekonomi cepat pulih. Kalau ekonomi pulih, maka perusahannya bergerak normal lagi dan untung lagi," ujar Emil.
Emil menambahkan, penyebaran Covid-19 di Jabar saat ini sudah semakin landai. Hal itu terlihat dari tingkat bed occupancy rate (BOR)/tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit bagi pasien Covid-19 di Jabar saat ini hanya 11 persen.
Dalam kegiatan vaksinasi massal di Kompleks Bumi Patra Indramayu, Pemprov Jabar mengalokasikan 5.000 dosis vaksin produksi Sinovac. Kegiatan tersebut diikuti masyarakat dari Kecamatan Balongan, Kecamatan Indramayu maupun dari lingkungan Pertamina, yang digelar pada 8-10 September 2021.
Ikuti Whatsapp Channel Republika