REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menyebut Taliban menunjukkan sikap kooperatif dan profesional, setelah mengizinkan warga Amerika Serikat (AS) meninggalkan Kabul pada Kamis (9/9). Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Emily Horne mengatakan, Taliban telah bekerja sama dalam memfasilitasi keberangkatan warga negara Amerika dan penduduk tetap yang sah dengan penerbangan charter dari HKIA.
"Mereka telah menunjukkan fleksibilitas, dan profesional dalam upaya ini. Ini adalah langkah pertama yang positif,” kata Horne seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (10/9).
Sebuah penerbangan dengan hampir 200 penumpang, termasuk warga AS dan Inggris serta warga Afghanistan yang berisiko, mendarat di Doha pada Kamis malam. Gedung Putih berterima kasih kepada Qatar karena membantu memfasilitasi keselamatan penerbangan charter. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga berterima kasih kepada Taliban karena telah bersikap kooperatif.
“Tim kami di Doha serta Perwakilan Khusus Zalmay Khalilzad telah melakukan kontak rutin dengan para pejabat Taliban dalam beberapa hari terakhir, dan kami telah menekankan bahwa langkah-langkah tambahan seperti ini akan dilihat secara positif oleh komunitas internasional,” ujar Blinken.
Gedung Putih menyatakan akan melanjutkan upaya untuk memfasilitasi perjalanan yang aman dan tertib bagi warga Amerika, penduduk tetap yang sah, dan warga Afghanistan yang bekerja untuk AS.
Namun menurut Dewan Keamanan Nasional mengatakan, mereka tidak akan membeberkan rincian proses evakuasi lanjutan karena alasan keamanan.
“Karena ada ancaman teroris yang sedang berlangsung terhadap operasi semacam ini, kami tidak akan membagikan rincian upaya ini sebelum orang-orang keluar dengan aman dari negara ini,” ujar pernyataan Dewan Keamanan Nasional.
Sebelumnya Blinken mengungkapkan bahwa Taliban menahan penerbangan charter. Blinken meminta agar Taliban mengizinkan penerbangan itu "Mereka mengklaim bahwa beberapa penumpang tidak memiliki dokumen yang diperlukan,” kata Blinken. Rizky Jaramaya