Jumat 10 Sep 2021 20:03 WIB

In Picture: Lahan Pertanian Terdampak Limbah Tambang Emas

Petani mengeluhkan limbah buangan dari perusahaan tambang emas yang merusak tanaman..

Red: Mohamad Amin Madani

Lumpur yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya menimbun dan merusak tanaman di lahan pertanian warga di Desa Kanaan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (10/92021). Sejumlah petani mengeluhkan kerusakan tanaman, lahan persawahan dan perkebunan yang terdampak limbah buangan dari perusahaan tambang emas yang beroperasi di dekat area persawahan dan mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)

Sejumlah warga melintas di dekat anak sungai yang diduga tercemar lumpur mengandung bahan kimia berbahaya di lahan pertanian warga di Desa Kanaan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (10/92021). Sejumlah petani mengeluhkan kerusakan tanaman, lahan persawahan dan perkebunan yang terdampak limbah buangan dari perusahaan tambang emas yang beroperasi di dekat area persawahan dan mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)

Sejumlah tanaman rusak tertimbun lumpur di lahan pertanian warga di Desa Kanaan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (10/92021). Sejumlah petani mengeluhkan kerusakan tanaman, lahan persawahan dan perkebunan yang terdampak limbah buangan dari perusahaan tambang emas yang beroperasi di dekat area persawahan dan mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BOLAANG MONGONDOW -- Lumpur yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya menimbun dan merusak tanaman di lahan pertanian warga di Desa Kanaan, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Jumat (10/92021).

Sejumlah petani mengeluhkan kerusakan tanaman, lahan persawahan dan perkebunan yang terdampak limbah buangan dari perusahaan tambang emas yang beroperasi di dekat area persawahan dan mengakibatkan kerugian ratusan juta rupiah.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement