REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan pada Kamis membantah klaim soal keterlibatannya dalam jatuhnya Provinsi Panjshir, Afghanistan, baru-baru ini ke tangan Taliban. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Asim Iftikhar secara tegas menolak laporan media India dan menyebutnya sebagai tuduhan tak berdasar.
Dia mengecam tuduhan itu dan menganggapnya bagian dari kampanye propaganda melawan Pakistan. "Tuduhan jahat ini adalah bagian dari upaya putus asa India untuk memfitnah Pakistan dan menyesatkan masyarakat internasional," kata jubir dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kementerian.
"Pakistan tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi di Afghanistan, baik itu Panjshir atau di mana pun," tambah jubir militer Pakistan Jenderal Babar Iftikhar kepada BBC.
Pada saat yang sama, Islamabad menegaskan kembali komitmennya untuk membantu mewujudkan Afghanistan yang damai, stabil, berdaulat, dan makmur.
Pekan lalu, beberapa media India mengklaim Angkatan Udara Pakistan membantu Taliban dalam melancarkan serangan udara ke posisi pasukan anti-Taliban di Panjshir.
Saluran TV terkemuka di India menayangkan cuplikan jet F-15 Amerika dan game simulasi militer populer Arma 3 dan mengklaimnya sebagai video eksklusif serangan Angkatan Udara Pakistan. "@TimesNow telah menyiarkan video F-15 Amerika yang terbang di Wales dan mengklaimnya sebagai bukti dari invasi penuh Pakistan ke Afghanistan," papar UK Defense Journal, situs web berita pertahanan Inggris.
Pada Senin, Taliban mengambil alih Panjshir, yang merupakan provinsi terakhir dari 34 provinsi Afghanistan yang tidak berada di bawah kendali mereka, mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh Ahmad Massoud, putra dari Ahmad Shah Massoud, pejuang anti-Taliban.
Setelah kejatuhan Panjshir dikonfirmasi, protes anti-Taliban pun digelar di Mazar-e-Sharif, ibu kota Provinsi Balkh Utara. Demonstrasi anti-Pakistan juga digelar di ibu kota Afghanistan, Kabul, menuduh Islamabad membantu Taliban.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan mereka sedang menyelidiki laporan tentang kehadiran pasukan asing di Panjshir. "Kami mengutuk campur tangan asing di Afghanistan," tegas Khatibzadeh.