Sabtu 11 Sep 2021 05:36 WIB

Biden Wajibkan 80 Juta Pekerja AS Divaksinasi Covid-19

Biden menghadapi tekanan untuk memerangi lonjakan kasus Covid-19

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
 Presiden Joe Biden berbicara dengan wartawan sebelum menaiki Marine One di South Lawn Gedung Putih di Washington, Selasa, 7 September 2021, untuk perjalanan singkat ke Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Md., dan kemudian ke New York dan New Jersey untuk mensurvei kerusakan akibat Badai Ida.
Foto: AP/Andrew Harnik
Presiden Joe Biden berbicara dengan wartawan sebelum menaiki Marine One di South Lawn Gedung Putih di Washington, Selasa, 7 September 2021, untuk perjalanan singkat ke Pangkalan Angkatan Udara Andrews, Md., dan kemudian ke New York dan New Jersey untuk mensurvei kerusakan akibat Badai Ida.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan langkah-langkah baru Covid-19 yang mengharuskan pekerja di perusahaan besar untuk divaksinasi atau menghadapi tes Covid mingguan. Langkah-langkah itu termasuk mandat vaksin untuk jutaan pekerja pemerintah federal.

Kewajiban vaksin itu datang ketika Biden menghadapi tekanan untuk memerangi lonjakan kasus. Lebih dari 650 ribu orang Amerika telah meninggal karena Covid-19 dan rumah sakit sudah penuh.

Baca Juga

Presiden telah menjanjikan musim panas bebas dari virus, tetapi varian Delta telah membuat terjadinya lonjakan infeksi. Dalam sebuah pidato di Gedung Putih pada Kamis (9/9), Biden mengarahkan Departemen Tenaga Kerja AS untuk mewajibkan semua pelaku bisnis swasta dengan 100 atau lebih staf untuk mengamanatkan vaksinasi atau meminta bukti tes virus corona negatif dari karyawan setidaknya sekali sepekan.

Perintah itu akan memengaruhi sekitar 80 juta pekerja. "Ini bukan tentang kebebasan atau pilihan pribadi. Ini tentang melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda," kata presiden saat mengungkapkan rencana enam poin itu dilansir BBC, Jumat (10/9).