Sabtu 11 Sep 2021 05:41 WIB

Empat Fakta Peringatan 20 Tahun Tragedi 9/11

Amerika Serikat (AS) memperingati 20 tahun tragedi 9/11 pada Sabtu (11/9)

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Serangan ke menara kembar WTC di New York 11 September 2001.
Foto: AP
Serangan ke menara kembar WTC di New York 11 September 2001.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) memperingati 20 tahun tragedi 9/11 pada Sabtu (11/9). Insiden penyerangan terhadap gedung World Trade Center (WTC) di New York itu hingga kini masih menyisakan trauma dan duka mendalam, baik bagi keluarga korban maupun penyintas. Berikut rangkuman fakta tentang insiden 9/11 yang terjadi pada 11 September 2001 lalu.

1. Jumlah korban

Baca Juga

Peristiwa 9/11 merenggut 2.997 nyawa. Sebanyak 19 pelaku yang terkait dengan kelompok al-Qaeda membajak empat pesawat. Dua di antaranya digunakan untuk menghantam gedung WTC. Pesawat ketiga diarahkan untuk menubruk Pentagon yang berada di luar Washington. Sementara pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.

2. Target

Pentagon dan Twin Towers dipilih sebagai target serangan karena diduga merupakan simbol AS, yakni kekuasaan serta globalisasi. Hal itu diperkirakan menjadi alasan mengapa para pelaku membidik kedua objek tersebut.

3. Regu penyelamat

Setelah serangan terhadap WTC, petugas darurat segera dikerahkan untuk menyelamat orang-orang di lokasi kejadian. Terdapat 412 petugas darurat dan 343 petugas pemadam kebakaran yang akhirnya turut tewas dalam operasi penyelamatan korban 9/11.

Lebih dari 6.000 orang terluka akibat insiden 9/11. Nama-nama korban meninggal dalam peristiwa itu dapat dilihat di sebuah monumen yang terletak di antara kompleks WTC.

4. Identikasi korban

Dua hari menjelang peringatan 20 tahun tragedi 9/11, dua korban meninggal berhasil diidentifikasi. Pertama adalah Dorothy Morgan, warga Hempstead, New York. Ia menjadi korban ke-1.646 yang berhasil teridentifikasi lewat analisis DNA. Sementara korban ke-1.647 adalah seorang pria yang namanya dirahasiakan atas permintaan keluarganya.

Morgan dan pria itu diidentifikasi oleh New York City's Office of Chief Medical Examiner. Mereka menggunakan teknologi forensik baru dan kemajuan dalam ilmu DNA dalam proses analisisnya.

Identitas Morgan dikonfirmasi melalui tes DNA dari sisa-sisa jasad yang ditemukan pada 2001. Sementara Identitas pria yang tidak dipublikasikan identitasnya dikonfirmasi melalui potongan yang ditemukan pada tahun 2001, 2002, dan 2006.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement