REPUBLIKA.CO.ID, PORT-AU-PRINCE -- Kepala jaksa penuntut umum Haiti mengundang Perdana Menteri Ariel Henry pada Jumat (10/9) untuk memberikan keterangan terkait pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Henry akan memberikan penjelasan terkait alasan dia berbicara dengan salah satu tersangka utama dalam pembunuhan mantan Presiden Moise.
Sebuah surat yang dikirim oleh jaksa Bed-Ford Claude kepada Henry menyebut hanya seorang presiden yang mengizinkan pemanggilan resmi kepada pejabat yang satu level dengannya. Karena itu, jaksa mengundang Henry untuk hadir dan bekerja sama dalam persidangan.
Sidang di Pengadilan Tingkat Pertama Port-au-Prince akan berlangsung pada Selasa pekan depan pukul 10.00 waktu setempat.
"Jaksa penuntut akan berterima kasih jika Anda bisa hadir untuk bekerja sama dengan keadilan Haiti jika Anda bersedia, dengan mempertimbangkan pembatasan yang diberikan terhadap status Anda sebagai pejabat senior negara," bunyi surat itu.
Hingga berita ini diturunkan, Henry belum memberikan komentar. Moise ditembak mati ketika para pelaku menyerbu kediaman pribadinya di Port-au-Prince pada 7 Juli. Penyelidik mengatakan mantan pejabat Kementerian Kehakiman Haiti Joseph Felix Badio diduga telah memerintahkan pembunuhan itu.
Catatan panggilan dari operator ponsel Digicel mengonfirmasi tuduhan bahwa Badio dan Henry berbicara pada 7 Juli. Mereka berbicara sebanyak dua kali sekitar pukul 04.00, beberapa jam setelah pembunuhan Moise. Data geolokalisasi juga menunjukkan Badio berbicara dari tempat kejadian.