Ahad 12 Sep 2021 00:10 WIB

Prof Sarah Gilbert: Mayoritas Orang tak Butuh Vaksin Booster

Prof Sarah Gilbert merupakan ilmuwan penemu vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. Menurut ilmuwan AstraZeneca, Prof Sarah Gilbert, dua dosis vaksin Covid-19 memberlikan perlindungan tahan lama bagi kebanyakan orang.
Foto: AP/Virginia Mayo
Vaksin Covid-19 AstraZeneca. Menurut ilmuwan AstraZeneca, Prof Sarah Gilbert, dua dosis vaksin Covid-19 memberlikan perlindungan tahan lama bagi kebanyakan orang.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Dosis penguat (booster) vaksin Covid-19 mungkin tidak diperlukan bagi banyak orang. Ilmuwan terkemuka di balik penemuan vaksin Covid-19 AstraZeneca, Prof Sarah Gilbert dari University of Oxford, Inggris, menjelaskan bahwa kekebalan dari vaksin bertahan dengan baik, bahkan terhadap varian delta.

Rejimen standar dua dosis vaksin Covid-19, menurut Prof Gilbert, dapat memberikan perlindungan tahan lama bagi kebanyakan orang. Dosis penguat mungkin diperlukan oleh orang tua dan mereka yang kekebalannya terganggu.

Baca Juga

"Kita lihat per kasus, yang kekebalannya lemah dan lansia akan menerima booster, tapi saya tidak berpikir kita perlu mendorong semua orang karena kekebalan bertahan dengan baik di sebagian besar orang," kata Prof. Gilbert, dilansir AP, Sabtu (11/9).

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement