Terapis Gigi-Mulut Diharap Jadi Garda Depan Terapkan PHBS

Red: Fernan Rahadi

Diskusi daring dengan tema
Diskusi daring dengan tema "Global Oral Health Education and Training Module" saat peringatan ulang tahun ke-25 Persatuan Terapis Gigi dan Mulut (PTGMI) yang mengangkat tema "TGM Peduli, TGM Berbakti", Sabtu (11/9). | Foto: dokpri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para anggota terapis gigi dan mulut diharapkan terus menunjukkan kepedulian terhadap kondisi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Hal itu salah satunya melalui momentum peringatan ulang tahun ke-25 Persatuan Terapis Gigi dan Mulut (PTGMI) yang mengangkat tema "TGM Peduli, TGM Berbakti", Sabtu (11/9).

"Terapis gigi dan mulut diharapkan akan terus menunjukan keteladanan serta menjadi garda terdepan penggerak masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), upaya upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, serta upaya pencegahan penularan virus Covid-19," ujar Ketua Umum PTGMI, Epi Nopiah, dalam diskusi daring dengan tema "Global Oral Health Education and Training Module", Sabtu.

Selain menghadirkan ketua umum PTGMI, diskusi tersebut juga menampilkan President International Oral Health Association (IOHA), Arish Naresh, dan Julian M Fisher dari World Health Organization (WHO).

Dikarenakan situasi Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir ini, peringatan HUT PTGMI ke-25 diselenggarakan secara sederhana melalui upacara sederhana secara virtual dan juga ditayangkan langsung di kanal Youtube DPP PTGMI. Peringatan HUT ke-25 PTGMI diawali dengan tayangan video refleksi perjalanan organisasi kemudian dilanjutkan dengan doa bersama untuk meminta pertolongan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa kepada profesi terapis gigi dan mulut dna juga seluruh bangsa Indonesia dan warga dunia, agar pandemi segera dapat teratasi, dan masyarakat bisa mencapai derajat Kesehatan yang optimal.

Saat ini, anggota PTGMI tercatat 21.809 orang yang tersebar di 34 provinsi dan bekerja di fasilitas pelayanan Kesehatan di berbagai tingkatan dari Puskesmas sampai Rumah Sakit Rujukan. Selama ini Terapis Gigi dan Mulut mengabdikan diri untuk masyarakat melalui pelayanan pencegahan penyakit gigi dan mulut (preventif), peningkatan Kesehatan gigi dan mulut (promotive) serta perawatan gigi (kuratif) terbatas di fasilitas pelayanan Kesehatan melalui asuhan Kesehatan gigi dan mulut baik kepada pasien perorangan maupun kelompok atau masyarakat. 

PTGMI terbentuk 25 tahun lalu tepatnya 13 September 1996 di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat. Saat itu, Kementerian Kesehatan yang saat itu masih bernama Departemen Kesehatan memfasilitasi pertemuan para perawat gigi utusan dari berbagai propinsi untuk membentuk sebuah organisasi profesi bernama Persatuan Perawat Gigi Indonesia yang disingkat menjadi PPGI. Sebelumnya para perawat gigi tergabung dalam organisasi gabungan perawat gigi dan tekniker gigi yang bertajuk Ikatan Perawat dan Tekniker Gigi Indonesia (IPTGI). 

Dengan pertimbangan bahwa kompetensi dan kewenangan perawat gigi dan tekniker gigi yang berbeda, maka diputuskan kedua tenaga Kesehatan tersebut harus memiliki organisasi profesi masing-masing, sehingga pada moment pertemuan tersebut lahirlah PPGI.

Seiring berjalannya waktu, kebijakan Pemerintah melalui Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 mengubah tenaga Kesehatan perawat gigi menjadi terapis gigi dan mulut, hal ini mengacu kepada nomenklatur internasional tenaga dental therapist atau oral health therapist yang tercantum dalam International Standard Classification of Occupations (ISCO) yang diterbitkan oleh International Labour Organization (ILO). Berdasarkan kebijakan tersebut, pada tahun 2017, bertepatan dengan penyelenggaraan MUNAS VII PPGI di Padang Sumatera Barat, seluruh perwakilan anggota yang hadir menyepakati bahwa PPGI berganti nama menjadi PTGMI sebagai kelanjutan tak terputus dari organisasi asal yakni PPGI. Oleh karenanya sejak saat itu PTGMI kemudian mengambil tongkat estafet organisasi profesi tempat bernaungnya para perawat gigi atau terapis gigi dan mulut dalam pengabdiannya untuk kesehatan gigi dan mulut bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


WHO Minta Vaksin Booster Ditunda Sampai Tahun Depan

Wiku: Positivity Rate di Indonesia Hampir Capai Standar WHO

WHO: 90 Persen Fasilitas Kesehatan Afghanistan akan Ditutup

Menlu: Seluruh Negara Perkirakan Pandemi Segera Jadi Endemi

WHO Buka Pusat Data Pandemi Global di Jerman

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark