Ahad 12 Sep 2021 15:45 WIB

Pasar Pelita Sukabumi Segera Beroperasi

Para pedagang yang sudah akad dapat melakukan pembenahan di kios.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Pembangunan Pasar Modern Pelita Kota Sukabumi memasuki babak baru. Di mana pada Sabtu (11/9) ini Pemkot Sukabumi dan PT Fortunindo Artha Perkasa (FAP) menggelar sosialisasi pembukaan Pasar Modern Pelita Kota Sukabumi di Halaman Pasar Pelita.
Foto: istimewa
Pembangunan Pasar Modern Pelita Kota Sukabumi memasuki babak baru. Di mana pada Sabtu (11/9) ini Pemkot Sukabumi dan PT Fortunindo Artha Perkasa (FAP) menggelar sosialisasi pembukaan Pasar Modern Pelita Kota Sukabumi di Halaman Pasar Pelita.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pembangunan Pasar Modern Pelita Kota Sukabumi memasuki babak baru. Di mana pada Sabtu (11/9) ini Pemkot Sukabumi dan PT Fortunindo Artha Perkasa (FAP) menggelar sosialisasi pembukaan Pasar Modern Pelita Kota Sukabumi di Halaman Pasar Pelita.

Dalam momen tersebut diserahkan pula kunci kios kepada beberapa pedagang pasar yang telah melakukan akad pembelian kios pasar. Hadir dalam acara itu Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Ketua DPRD Kota Sukabumi Kamal Suherman, perwakilan Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607 Kota Sukabumi, dan Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi serta Ketua Komisi II DPRD Kota Sukabumi Ivan Rusvansyah dan anggota.

Selain itu hadir pimpinan PT FAP selaku pengembang Hartono, Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Pelita Kota Sukabumi (P4KS) Zamaludin dan Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Sukabumi Nandang, dan perwakilan pedagang lainnya.

'' Kegiatan ini berasal dari undangan FAP dalam rangka menyerahkan kunci kios kepada beberapa pedagang yang telah melakukan akad pembelian,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Momen ini sekaligus menunjukkan bahwa warga khususnya para pedagang antusias dengan keberadaan Pasar Pelita yang sudah terbangun.

Di mana pedagang yang sudah akad dapat melakukan pembenahan di kios. Sementara untuk berjualan belum dilakukan karena masih menunggu sertifikat layak fungsi.

Menurut Fahmi, cita- cita dan harapan berbagai persoalan di wilayah Kota Sukabumi. Terutama mempunyai cita-cita kawasan perdagangan. Pasar Pelita awalnya menjadi ikon kota dan kini harus kembali jadi ikon pusat perekonomian di wilayah Sukabumi dan sekitarnya.

Fahmi mengatakan, harapan dan cita-cita dapat bertahap dilaksanakan dan dituntaskan satu per satu. '' Alhamdulillah bersyukur penyerahan kunci kepada pedagang mulai dilakukan, menunjukkan mulai hari ini Pasar Pelita bisa dimanfaatkan pedagang dan sudah bisa diaktiviasi ole para pedagang,'' ungkap Fahmi.

Harapannya ungkap Fahmi, para pedagang termotivasi untuk melaksanakan akad pembelian kios. Pasalnya, Pasar Pelita menopang pusat peradaban dan pusat ekonomi kota.

Di samping penataan Pasar Pelita lanjut Fahmi, mulai juga dilakukan penataan di kawasan sekitar Pasar Pelita dan hal ini menunjukkan Kota Sukabumi siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan percepatan infrastruktur warga Sukabumi dan luar Sukabumi nyaman berada di Kota Sukabumi.

Oleh karena itu sambung Fahmi, penataan harus dilakukan agar Sukabumi lebih baik dan peradaban yang akan ditinggalkan untuk generasi penerus. Ke depan ruang komunikasi akan terus dibuka terhadap pedagang yang belum masuk oleh pengembang, agar penataan bisa dilakukan secepatnya dan pedagang bisa mengambil manfaat.

Perwakilan Pedagang dari P4KS Zamaludin menyambut baik adanya penyerahan kunci kios dari pengembang ke pedagang. '' Berharap kepada pedagang lainnya agar segera memanfaatkan kios. Sebab Pasar Pelita sudah jadi dan ini sudah ditunggu-tunggu sejak lama dan harapannya Pasar Pelita Sukabumi jadi ikon Sukabumi,'' kata dia.

Pimpinan PT FAP selaku pengembang Hartono mengatakan, kios yang sudah terjual sekitar 30 persen hingga 40 persen. Sehingga berharap para pedagang bisa membeli kios dengan program KUR salah satunya dengan Bank Sinarmas.

Jumlah kios di Pasar Pelita Sukabumi sekitar 2.700 unit. Sarana yang tersedia toilet, masjid, ruang ibu menyusui dan sarana lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement