Ahad 12 Sep 2021 15:52 WIB

Hampir 20 Persen Remaja di Kota Tasikmalaya Sudah Divaksin

Hingga 11 September, sebanyak 14.201 remaja sudah menjalani vaksinasi dosis pertama.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan melakukan pendataan kesehatan kepada anak saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Sebanyak 1.000 anak mengikuti gebyar vaksinasi COVID-19 bagi anak dan remaja berusia 12-17 tahun yang diselenggarakan oleh Polres Tasikmalaya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kota Tasikmalaya sebagai upaya menekan lonjakan penularan virus corona.
Foto: ANTARA/ADENG BUSTOMI
Tenaga kesehatan melakukan pendataan kesehatan kepada anak saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Graha Asia, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021). Sebanyak 1.000 anak mengikuti gebyar vaksinasi COVID-19 bagi anak dan remaja berusia 12-17 tahun yang diselenggarakan oleh Polres Tasikmalaya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kota Tasikmalaya sebagai upaya menekan lonjakan penularan virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk kalangan remaja di Kota Tasikmalaya berjalan cukup baik. Belum genap dua bulan dilakukan, capaian vaksinasi dosis pertama untuk kalangan remaja sudah mencapai 19,23 persen dari total sasaran 73.849 orang.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga 11 September, sebanyak 14.201 remaja sudah menjalani vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua sudah dilakukan kepada 5.755 remaja.

"Untuk pelajar (remaja), dengan adanya serbuan vaksin dan lainnya, capaiannya sudsh cukup baik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Ahad (12/9).

Menurut dia, dalam pelaksanaan vaksinasi kepada remaja tak ditemui kendala berarti. Para siswa antusias untuk menjalani vaksinasi. Tak ditemukan resistensi yang berarti dalam pelaksanaan vaksinasi.

Uus menambahkan, sejauh ini juga tak didapati laporan terkait kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) sedang atau berat di kalangan remaja. Namun, ia mengakui, ada beberapa kasus KIPI di kalangan remaja, tapi hanya KIPI ringan.

"Kekhawatiran terkait KIPI tidak terjadi. Tidak ada yang sedang atau berat. Hanya ada KIPI ringan, yang hanya demam satu dua hari," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi mengatakan, pelaksanaan vaksinasi kepada pelajar belum merata. Sebab, ketersediaan vaksin di dinas kesehatan masih terbatas. Namun dengan dukungan dari TNI dan Polri, yang ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan, vaksinasi untuk pelajar, ia menyakini, akan ada percepatan. 

"Pelajar juga sangat kan berkepentingan untuk divaksin. Karena sekarang sudah boleh tatap muka. Dengan divaksin, bisa lebih aman," kata dia.

Budiaman menambahkan, para siswa juga rata-rata antusias dalam mengikuti vaksinasi. Sebab, mereka juga ingin proses pembelajaran tatap muka (PTM) dapat berjalan aman."Mudah-mudahan kekebalan tubuh mereka menghadapi Covid-19 dapat meningkat. Kadi sekolah tetap aman.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement