REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Nama Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Wakil Wali Kota Deddy Amarullah dicatut penipu untuk mentransfer sejumlah uang kepada pengurus masjid dan warga. Uang transferan tersebut bantuan masjid dari dua kepala daerah tersebut.
Pelaku pencatutan nama kedua petinggi di Kota Bandar Lampung untuk mengelabui korbannya agar dapat mentransfer sejumlah uang kelebihan dana bantuan, setelah mendapatkan laporan bukti struk transfer bank dengan nama Eva Dwiana dan Deddy Amarullah.
Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amarullah membenarkan adanya modus operandi penipuan dari orang tidak bertanggung jawab yang telah mengkloning nomor whatsapp (WA)-nya. Pelaku melakukan modusnya dengan target korban pengurus masjid.
“Dengan ini saya memberitahukan, apabila ada oknum yang mengatasnamakan saya akan memberikan bantuan dalam bentuk apapun, mohon tidak ditanggapi, karena saya tidak pernah menawarkan bantuan via whatsApp ataupun media sosial lainnya,” kata Deddy Amarullah, Ahad (12/9).
Dia mengatakan, penipu telah mencatut nama dan nomor WA-nya, lalu mengadakan kontak pesan WA dengan calon korbannya. Penipu berdalih warga atau korbannya mendapat bantuan dari Pemkot Bandar Lampung sejumlah uang. Modus pelaku, akan meminta transfer sejumlah uang lagi kepada nomor yang diberikan.
Target pelaku penipuan dengan mencatut nama wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung tersebut, pengurus masjid dalam kota. Pelaku yang menggunakan nama Deddy melakukan kontak pesan WA kepada korbannya pengurus masjid. Mereka menawarkan bantuan dari ibu wali kota kepada masjidnya dan siap ditransfer ke rekening pengurus masjid tersebut.
Seorang warga yang juga pengurus masjid di Bandar Lampung tidak mau disebutkan namanya, mengaku telah menerima pesan WA dari seseorang tidak dikenal. Isi pesannya, pelaku memberitahukan ada bantuan masjid dari wali kota Bandar Lampung. Bantuan tersebut dalam bentuk uang, segera ditransfer ke rekening pengurus masjid.
Pelaku meminta nomor rekening untuk mentransfer uang sejumlah Rp 18,5 juta. Setelah diberikan bukti slip transfer, pelaku meminta uang kelebihan kiriman ke nomor rekening yang bersangkutan. Setelah di cek di bank trasferan uang pelaku tidak ada, dan dia mengabaikannya.