Senin 13 Sep 2021 02:39 WIB

SpaceX akan Luncurkan Penerbangan Sipil Keliling Bumi

Pertama kalinya, tidak ada astronaut profesional terlibat dalam penerbangan SpaceX.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan roket SpaceX Falcon 9 yang membawa pesawat luar angkasa Crew Dragon milik perusahaan untuk misi SpaceX Crew-1 NASA, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, di Cape Canaveral, Flordia, AS, 15 November 2020. ilustrasi
Foto: EPA-EFE/NASA
Foto selebaran yang disediakan oleh NASA menunjukkan roket SpaceX Falcon 9 yang membawa pesawat luar angkasa Crew Dragon milik perusahaan untuk misi SpaceX Crew-1 NASA, ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, di Cape Canaveral, Flordia, AS, 15 November 2020. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL - Perusahaan dirgantara SpaceX akan kembali meluncurkan kru berawak. Peluncuran  akan berlangsung Rabu (15/9) pukul 08.00 malam EDT (atau tengah malam pada 16 September GMT).

Ini merupakan penerbangan luar angkasa non-profesional pertama. Untuk pertama kalinya, sekelompok empat warga negara biasa dan tidak ada astronot profesional akan naik ke pesawat ruang angkasa Crew Dragon SpaceX untuk diluncurkan ke luar angkasa.

Baca Juga

Kru yang terdiri dari empat warga negara akan berada di pesawat ruang angkasa Crew Dragon. Mereka akan melakukan perjalanan tiga hari mengelilingi Bumi yang dijuluki Inspiration4.

Semua penerbangan wisata ruang angkasa orbital sebelumnya telah menyertakan setidaknya satu astronot profesional untuk memandu penumpang soal peluncuran, gayaberat mikro dan pendaratan.

Dilansir dari Space, Ahad (12/9), komandan misi tersebut adalah Jared Isaacman. Dia adalah seorang miliarder yang mendirikan Shift Payments. Dia bergabung dengan Hayley Arceneaux, asisten dokter di Rumah Sakit Penelitian Anak St. Jude, di mana dia juga pernah menjadi pasien.

Arceneaux, yang akan bertugas sebagai petugas medis penerbangan, adalah seorang anak yang selamat dari kanker tulang. Dia akan menjadi orang pertama yang terbang di luar angkasa dengan prostesis. Arceneaux memiliki batang logam di kakinya untuk menggantikan tulang yang diangkat karena tumor.

Sian Proctor, pilot misi tersebut, adalah seorang profesor geosains di South Mountain Community College di Arizona. Dia adalah seorang komunikator sains yang telah bermimpi pergi ke luar angkasa sejak ia masih kecil.  Ayah Proctor bekerja untuk NASA di stasiun pelacakan di Guam selama misi Apollo 11 yang mendaratkan manusia pertama di bulan.

Proctor melamar menjadi astronot NASA untuk angkatan 2009, tetapi akhirnya tidak terpilih. Dia pikir mimpinya pergi ke luar angkasa tidak akan pernah menjadi kenyataan, sampai dia mendapat telepon dari Inspiration4.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement