Senin 13 Sep 2021 07:09 WIB

Warga Depok Diajak Pilah Sampah

Meski sampah aslinya bau dan kotor, tapi hasilnya dapat membawa nilai ekonomi.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Fuji Pratiwi
Warga memilah sampah anorganik dan organik (ilustrasi). Pemkot Depok mengajak warga memilah sampah dari rumah.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga memilah sampah anorganik dan organik (ilustrasi). Pemkot Depok mengajak warga memilah sampah dari rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat mengajak masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah langsung dari sumbernya, yaitu rumah tangga. Hasil dari pilah sampah dapat menghasilkan nilai ekonomi yang dapat memperoleh keuntungan.

"Meski sampah aslinya bau dan kotor, tapi hasilnya dapat membawa keberkahan, bila kita mampu memilah dan mengolah sampah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi," ujar Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono saat menghadiri kegiatan pengolahan sampah Curug, di Masjid Jami Ar-Ricky, Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Ahad (12/9).

Baca Juga

Menurut Imam, masyarakat harus memiliki pola pikir sampah dapat menjadi berkah untuk semua orang. Artinya, dengan memilah sampah dari rumah, dapat menekan jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

"Sampah yang tadinya musibah bisa menjadi berkah. Kami ingin sampah selesai penanganannya di tingkat RW melalui bank sampah, jangan sampai ke TPA," harap Imam.

Ia menjelaskan, per harinya sampah yang masuk ke TPA Cipayung berkisar 1.000 ton. Sebanyak 40 persen di antaranya adalah sampah anorganik dan 60 persen sampah organik. "Sampah organik dapat dipilah menjadi pupuk, dan non organik didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai guna," jelas Imam.

Pengurus Komunitas Bank Sampah Curug, Pipim menambahkan, saat ini sudah ada 10 bank sampah di Kelurahan Curug. Semuanya beroperasi minimal satu minggu sekali. "Alhamdulillah, masyarakat di wilayah kami sudah mulai peduli terhadap lingkungan dan mau memilah sampah dari rumah dengan memisahkan sesuai jenisnya," tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement