REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Bhayangkara FC Paul Munster kecewa dengan beberapa keputusan wasit saat timnya berhadapan dengan Arema FC pada pekan kedua BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Ahad (12/9). Bhayangkara sempat memimpin tapi harus rela berbagi poin setelah hasil imbang 1-1.
"Kami bermain dengan sangat baik, tapi saya kecewa dengan beberapa keputusan wasit. Permainan anak-anak sudah bagus dan seharusnya kami mendapatkan tiga poin," kata Paul dalam konferensi pers virtual usai laga, Ahad.
Bhayangkara menerima serangan lebih dulu dari Arema di menit-menit awal ketika tim asuhan Eduardo Almeida mendapat peluang pertama melalui Rizky Dwi yang mengeksekusi tendangan bebas tak jauh dari kotak penalti. Namun, percobaan itu masih jauh dari sasaran.
Kombinasi serangan Bhayangkara kembali menyulitkan Arema sejak menit ke-30 namun tak ada satu pun yang berbuah gol. Babak pertama berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Di babak kedua, Arema memberikan serangan cepat di menit ke-48 dengan kerja sama antara Dedik Setiawan dan Renshi Yamaguchi. Namun penyelesaian Muhammad Rafli yang mengarah ke sudut kanan gawang masih dapat diblokir oleh pemain belakang Bhayangkara.
Bhayangkara juga memberikan ancaman saat Anderson Salles mengeksekusi tendangan bebas di area berbahaya. Anderson berhasil mengarahkan bola tepat sasaran melewati pagar hidup, tapi tendangan keras dan terukur yang mengarah ke tengah atas gawang itu mampu ditangkap oleh kiper Adilson.
Bhayangkara akhirnya membuat perbedaan pada menit ke-65 melalui gol Ezechiel Ndouasel. Eze menyelesaikan umpan dari Wahyu Subo yang baru masuk ke lapangan selama satu menit dengan tandukan ke sisi kanan gawang. Adilson berhasil menggapai bola tersebut, namun itu tidak mampu mengubah laju bola ke dalam gawang.
Arema berhasil menciptakan gol balasan di menit ke-72 melalui kombinasi serangan yang dimulai dari umpan jauh oleh Hanif Sjahbandi kepada Carlos Fortes. Tandukan penyerang asal Portugal itu berhasil ditepis oleh Awan Setho tapi Dendi Santoso dengan sigap menyodok bola muntah ke gawang untuk membuat skor menjadi 1-1.
Bhayangkara mendapat kesulitan di menit ke-78 ketika TM Ichsan mendapat hukuman kartu kuning kedua dalam dua menit secara beruntun. Padahal Ichsan baru masuk di menit ke-63 menggantikan Hargianto untuk menambah kekuatan serang Bhayangkara. Karena itu, Paul Munster terpaksa menarik Sani Rizki dan menggantikannya dengan Renan da Silva.
Meski harus tampil dengan 10 pemain, Bhayangkara tampak tetap mampu memberikan serangan-serangan ke lini pertahanan Arema. Formasi pertahanan skuad asuhan Paul Munster pun bisa bertahan dengan kokoh ketika menerima serangan dari Arema. Laga pun berakhir dengan skor imbang 1-1 setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.