REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menyatakan, terus memperbaiki pendataan jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 untuk menghindari perbedaan data. "Data COVID-19 terus kita perbaiki, dan perbaharui. Mudah-mudahan diperbaikinya data ini, level PPKM di Kota Medan bisa turun," kata Wali Kota Medan, Bobby Nasution di Medan, Ahad (13/9).
Sebab, terangnya, dari pendataan sebelumnya menunjukkan bahwa kasus aktif COVID-19 di ibu kota Provinsi Sumut ini lebih dari tujuh ribuan. Padahal kasus konfirmasi tersebut, kata dia, hanya berkisar dua ribuan.
Data itu belum termasuk jumlah mereka yang sembuh dan meninggal dunia akibat virus Corona. Selain itu, ungkap wali kota, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dewasa ini tidak cukup cuma mengandalkan pemerintah, akan tetapi perlu dukungan dari masyarakat.
"Kami selaku pemerintah hanya bisa mengimbau dan mengajak. Kegiatan hari ini membuktikan masyarakat berupaya memutus mata rantai COVID-19 dengan menyemprotkan eco enzym ke udara," kata Bobby.
"Kita baru saja menyerahkan bantuan bahan pokok ke petugas kebersihan dan masyarakat yang merupakan kolaborasi Pemkot Medan dengan Komunitas Satu Hati," tambahnya.