REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma Jose Mourinho mengaku telah membohongi dirinya sendiri ketika mencoba mengecilkan arti penting pertandingan ke-1.000 dalam karirnya sebagai pelatih. Ia melewati laga ke-1.000 ketika Roma meraih kemenangan 2-1 atas Sassuolo dalam pertandingan Serie A, di San Siro, Senin (13/9) dini hari WIB.
Setelah kemenangan tersebut, Mourinho mengakui laga ke-1.000 dalam kariernya tak akan terlupakan. Sebelumnya ia mengatakan ia lebih senang memikirkan pertandingan di depan daripada sebelumnya.
“Selama sepakan saya berbohong, bahkan pada diri saya sendiri, dengan mengatakan bahwa ini bukan pertandingan yang spesial. Saya mencoba meyakinkan diri sendiri tentang itu," kata Mourinho kepada DAZN, dilansir Reuters.
Ia menegaskan laga tersebut justru terasa spesial. Ia akan mengingatnya seumur hidup. Pelatih asal Portugal tersebut bergabung dengan Roma pada Mei lalu. Roma merupakan klub ke-10 yang ia tangani dalam 21 tahun berkarir sebagai pelatih.
Ia memenangkan trofi di empat negara setelah memimpin klub-klub besar top Eropa seperti Porto, Chelsea, Inter Milan, Manchester United, dan Tottenham Hotspur. Seusai kemenangan Roma yang ditentukan oleh gol Stephan El-Shaarawy, Mourinho melakukan selebrasi menarik dengan berlari di pinggir lapangan dengan mengacung-acungkan tangannya, turut merayakan gol pada menit ke-91 tersebut.
“Pertandingan bisa saja berakhir 6-6 atau 7-7, mereka bisa menang 2-1 seperti yang kami lakukan. Rui Patricio membuat dua atau tiga penyelamatan luar biasa, kami melewatkan dua peluang di depan gawang kosong. Itu pertandingan yang luar biasa,” ujarnya.
Mourinho mengeklaim seusai pertandingan usianya seperti masih belasan tahun. Soal berlari ke tribun penonton, ia menilai dirinya seperti anak kecil.
Pada saat yang sama, Mourinho memuji permainan Sassuolo yang bagus. “Saya meminta maaf kepada (pelatih Sassuolo Alessio) Dionisi, mereka memainkan pertandingan yang fantastis dan jika mereka menang tidak akan ada perselisihan, mereka bermain bagus,” kata Mourinho menegaskan.