Senin 13 Sep 2021 08:20 WIB

Ganjil-Genap di Puncak Tekan Volume Kendaraan 30 Persen

Masih ada masyarakat belum tahu ganjil-genap di Puncak malah picu kemacetan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Irjen (Purn) Budi Setiyadi saat meninjau pelaksanaan hari terakhir uji coba ganjil-genap di Puncak, Ahad (12/9)
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Irjen (Purn) Budi Setiyadi saat meninjau pelaksanaan hari terakhir uji coba ganjil-genap di Puncak, Ahad (12/9)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Selama uji coba ganjil-genap kendaraan bermotor di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Baratm petugas mencatat ada penurunan volume kendaraan sebesar 30 hingga 40 persen. Hanya saja, masih banyak wisatawan yang belum mengetahui kebijakan ganjil-genap, terutama pada pekan pertama.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memberlakukan uji coba ganjil-genap terhadap kendaraan bermotor di kawasan Puncak. Uji coba tersebut dilakukan selama dua pekan setiap Jumat, Sabtu, dan Ahad, tepatnya mulai Jumat (3/9) hingga Ahad (12/9).

Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub, Irjen (Purn) Budi Setiyadi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya dari jajaran Polres Bogor, masih adanya masyarakat belum tahu terkait uji coba ganjil-genap justru kerap menimbulkan kemacetan.

"Nah banyak kekurangan ini di antaranya adalah masyarakat belum tahu kemudian banyak yang menunggu di sekitar jalan tol. Kemudian menimbulkan kemacetan. Kemudian banyak juga menggunakan beberapa jalur tikus yang ada," ujar Budi di Kabupaten Bogor, Ahad (12/9).

Sehingga, sambung dia, polisi melakukan langkah antisipasi. Hanya saja, banyaknya masyarakat yang belum tahu pada pekan pertama menimbulkan kemacetan. Hal itu juga menghambat lalu lintas kendaraan yang akan naik ke Puncak.

Kemudian, setelah penerapan uji coba ganjil-genap pekan pertama, Direktorat Jenderal (Ditjen) Hubdat Kemenhub melakukan evaluasi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor. Langkah itu sebagai upaya antisipasi dan mitigasi dari kekurangan uji coba ganjil-genap.

"Nah hasil sekarang mudah-mudahan sudah kelihatan formatnya seperti apa, kemudian skemanya seprtti apa, dan informasi yang kita dapatkan dari temen-temen Satuan Lalu Lintas memang bisa menurunkan volume kendaraan 30 hingga 40 persen kurang lebih,” kata Budi.

Kasatlantas Polres Bogor, AKP Dicky Anggi Pranata mengatakan, hasil pantauan di lapangan, arus lalu lintas yang masuk ke arah Puncak berkurang 20 hingga 30 persen. Jumlah kendaraan yang masuk ke arah Puncak dan diputar balik petugas pun berkurang pada pekan ke-dua.

Berdasarkan data di lapangam, pada pekan pertama uji coba ganjil-genap, petugas memeriksa 27.894 kendaraan dan memutar balik kendaraan sebanyak 19.103. Sedangkan, pada pekan ke-dua, jumlah kendaraan yang akan masuk Puncak dan diperiksa sebanyak 6.024 dan ada 4.222 kendaraan diputar balik.

"Artinya sudah banyak masyarakat yang paham, di mana beberapa pekan ini sejak pelaksanaan ganjil-genap memang melakukan penyampaian informasi secara masif," ujar Dicky.

Menurut Dicky, sebelum aturan uji coba ganjil-genap dicabut, petugas gabungan masih tetap terapkan uji coba lagi. Dia menyampakan, Dirjen ubdat Kemenhub sempat berkunjung untuk berkomunikasi terkait kondisi di lapangan selama uji coba ganjil-genap.

"Ini dalam rangka perumusan peraturan menteri ke depannya. Sebagai aturan yg akan menaungi pelaksanaan ganjil-genap di Puncak," kata Dicky.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement