Senin 13 Sep 2021 08:22 WIB

Bagnaia Lega Setelah Raih Kemenangan Pertama di MotoGP

Pembalap Ducati Francesco Bagnaia memenangi duel lawan Marc Marquez di GP Aragon.

Francesco Bagnaia dari Italia merayakan kemenangannya setelah memenangkan balapan MotoGP Aragon di sirkuit MotorLand Aragon, di Alcaniz, Spanyol, Minggu, 12 September 2021.
Foto: AP/Jose Breton
Francesco Bagnaia dari Italia merayakan kemenangannya setelah memenangkan balapan MotoGP Aragon di sirkuit MotorLand Aragon, di Alcaniz, Spanyol, Minggu, 12 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Ducati Francesco Bagnaia boleh berlega hati setelah menahan gempuran juara dunia enam kali Marc Marquez di Grand Prix Aragon pada Ahad (12/9) guna merebut kemenangan perdananya di MotoGP. Hasil itu menjadi kesuksesan pertama Bagnaia pada kelas primer setelah meraih 10 kemenangan di Moto2 dan Moto3 dalam kariernya.

Merebut pole position dengan rekor lap baru Sirkuit MotorLand, Pecco, sapaan Bagnaia, memimpin lomba sejak start dan dibuntuti oleh Marquez, yang mengincar kemenangan ke-58 di MotoGP. Kedua pembalap melesat cukup jauh dari rival-rival mereka dan Marquez melancarkan serangan pada lap-lap terakhir.

Baca Juga

Tiga lap tersisa menjelang finis, Marquez sempat beberapa kali mengambil alih pimpinan lomba sebelum Bagnaia mengambil alih posisinya. Pada upaya ketujuhnya mencoba menyalip, Marquez justru melebar dari tikungan sehingga membuat Bagnaia bisa sedikit bernafas menuju garis finis demi kemenangan perdananya dalam kelas primer.

"Kemenangan ini seperti suatu pembebasan. Kami telah bekerja keras untuk meraih hasil ini," kata Bagnaia seperti dikutip AFP. "Tidak mudah bertahan di depan Marquez, dia masih sangat kompetitif bahkan ketika dia tidak dalam kondisi 100 persen," kata pembalap Italia itu mengacu cedera yang dialami Marquez sejak musim lalu itu.

Marquez pun mengakui Bagnaia sulit ditaklukkan hari itu di Aragon."Pecco sangat kuat. Saya mencoba melihat di mana titik kelemahan dia tapi dia tidak punya satu pun. Dia mengerem lebih lama daripada saya. Saya mencoba (menyalip) tapi setiap kali saya berada di limit."

Sementara itu pemuncak klasemen sementara Fabio Quartararo tak menemukan kecepatan untuk bisa finis lebih baik dari P8 kendati start dari baris terdepan. "Saya tidak senang, hari ini aneh," kata El Diablo.

Ia mengaku meningkatkan kecepatan, tapi sesuatu yang aneh terjadi saat balapan. Menurutnya, hal ini bisa terjadi kadang-kadang.

"Namun ini bukan kegagalan total. Kami akan bekerja keras untuk menganalisis apa yang terjadi, dan pekan depan kami akan membalap di Misano," kata dia.

Juara dunia bertahan Joan Mir melengkapi podium di peringkat tiga untuk Suzuki. Dengan lima balapan tersisa musim ini, Quartararo mengoleksi 214 poin, diikuti Bagnaia dengan 161 poin dan Mir terpaut empat poin di belakang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement