REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia akan memperluas upaya vaksinasi COVID-19 pada Senin (13/9), reuters melaporkan, dengan memasukkan sekitar satu juta anak berusia 12-15 tahun. Australia juga sudah mengamankan pasokan vaksin tambahan di tengah lonjakan infeksi.
Australia maish berjuang untuk mengendalikan gelombang ketiga virus corona dari varian Delta dengan melakukan lockdown pada kota-kota terbesarnya, Sydney dan Melbourne. Negara itu juga mempercepat perilisan vaksin.
Peningkatan infeksi yang stabil telah meningkatkan tekanan pada pihak berwenang untuk mendapatkan pasokan vaksin darurat. Tambahan 1 juta dosis Moderna dibeli dari Uni Eropa pada Ahad (12/9), sementara kesepakatan pertukaran vaksin dengan Inggris dan Singapura dilakukan selama dua pekan terakhir.
Letnan Jenderal John Frewen, kepala satuan tugas vaksinasi Australia, mengatakan, akan ada cukup vaksin mulai pertengahan Oktober untuk memvaksin penuh setiap orang yang memenuhi syarat.
"Kami memiliki pasokan, kami pikir kami memiliki jaringan distribusi dan sekarang benar-benar tergantung pada orang-orang yang melangkah maju, memesan dan mendapatkan vaksinasi," kata Frewen kepada penyiar lokal ABC, Senin.
Dengan tingkat vaksinasi dosis pertama mendekati 80 persen di New South Wales, beberapa pembatasan ketat telah dilonggarkan untuk penduduk yang divaksin penuh di Sydney, ibu kota negara bagian itu. Mulai Senin, lima orang akan diizinkan bertemu di luar rumah sementara anggota dari keluarga yang sama dapat berkumpul di luar selama dua jam. Aturan itu berlaku di 12 pinggiran kota Sydney yang paling terpukul oleh COVID-19.
Sebanyak 473 kasus lokal baru terdeteksi di Victoria .Total kasus COVID-19 Australia mencapai sekitar 73.600, termasuk 1.091 kematian, meskipun tingkat kematian dalam wabah terbaru lebih rendah dari tahun lalu.