REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden klub Barcelona Joan Laporta menyindir presiden La Liga Spanyol Javier Tebas karena dianggap ikut campur dalam urusan internal klubnya.
Dalam wawancara dengan Sport, dikutip Barca Blaugranes, Senin (13/9), Tebas meragukan keputusan hengkang Lionel Messi disebabkan oleh alasan finansial. Tebas juga menyebut Barcelona menjadi sandera Real Madrid terkait sponsorship jangka panjang dengan CVC.
Menanggapi hal ini, Laporta membantah komentar Tebas. Ia berpendapat, justru sang presiden La Liga yang memiliki obsesi terhadap klubnya.
"Daripada mencari penyebabnya, Tebas selalu menggali konflik. Dia memiliki obsesi untuk melihat bagaimana caranya merusak Barcelona dan nilai-nilai kami, kami sudah tahu itu," kata Laporta.
Laporta juga menyebut justru Tebas yang ingin Messi angkat kaki dari Camp Nou. Ini dinilai menjadi salah satu hal yang sempat membuat situasi internal Barcelona sempat keruh.
"Tebas berkata bahwa Messi tidak perlu bertahan di Barca. Faktanya, Messi pergi karena harga diri dan regulasi permainan. Dia selalu jadi orang baik. Liga lain lebih fleksibel dengan FFP, dan tidak ada yang kehilangan pemain terbaik mereka," kata dia.
Ia menegaskan, Barcelona tak membiarkan Tebas merusak klub mereka. Ia mengatakan, Barcelona tidak akan setuju dengan proyek pribadi Tebas yang akan membuatnya lebih kaya. "Seperti mengambil hak siar kami untuk 50 tahun ke depan," kata Laporta.