REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu reshuffle kabinet kembali mencuat. Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer, menyebut dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali merombak kabinet pemerintahannya.
"Informasi yang kita dapat di Oktober ini ada reshuffle besar-besaran," kata Immanuel kepada Republika, Senin (13/9).
Ia mengatakan, reshuffle kabinet pada Oktober nanti dimaksudkan untuk mengganti para menteri yang kinerjanya tak berorientasi terhadap keberpihakan, melainkan berbasis bisnis. Immanuel berpendapat, banyak pekerjaan Presiden Jokowi pada periode kedua kali ini terhambat.
Menurut dia, hal tersebut karena lambannya kinerja para pembantu presiden. "Mereka tidak mampu menerjemahkan harapan presiden itu seperti apa, tapi kan seharusnya mereka patuh pada visi misi presiden, nah, mereka punya visi misi sendiri," tuturnya.
Sejumlah pihak menilai Partai Amanat Nasional (PAN) akan duduk dalam kabinet pada reshuffle kali ini setelah menyatakan bergabung dengan koalisi pemerintah. Menurut Immanuel, hal tersebut mungkin saja terjadi.
Namun, ia mengusulkan sebaiknya presiden memilih calon menteri yang memiliki latar belakang aktivis. "Saran saya masukin aja aktivis Muhammadiyah, NU, atau aktivis-aktivis lain atau relawan-relawan Jokowi yang mumpuni," ucapnya.