Senin 13 Sep 2021 15:16 WIB

Gula Bisa Dongkrak Kapasitas Baterai

Era mobil listrik membuat ilmuwan berlomba membuat teknologi baterai.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Baterai litium (ilustrasi)
Foto: Newatlas
Baterai litium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE--Era mobil listrik membuat sejumlah ilmuwan ditantang untuk menghadirkan baterai berkapasitas besar. Hal ini pun dilakukan oleh para peneliti dari Monash University, Melbourne.

Dikutip dari New Atlas pada Senin (13/9), para peneliti itu menemukan bahwa gula mampu berperan dalam mendongkrak kapasitas baterai. Temuan itu diterapkan dalam baterai lithium-sulfur.

Baca Juga

Berdasar pengujian, baterai lithium-sulfur yang dilapisi dengan gula hadir dengan kapasitas yang jauh lebih besar dari baterai lithium-ion. Karena, sugar-doped lithium sulfur battery mampu meyajikan peningkatan kapasitas hingga lima kali lipat.

Dengan temuan ini, maka baterai berkapasitas besar bisa diproduksi dengan lebih murah. Selain itu, baterai juga dapat diproduksi tanpa harus menggunakan bahan baku yang beracun.

Saat ini, para peneliti masih terus mematangkan stabilitas dari baterai ini. Dengan begitu diharapkan baterai ini mampu digunakan dan bisa diisi ulang dengan aman. Setalah itu, sugar-doped lithium sulfur battery ini akan diuji pada penggunaan dunia nyata.

Lewat terobosan ini, maka kemungkinan penggunaan mobil listrik yang kian masih dan penurunan harga baterai akan semakin besar.

Karena, sejumlah pabrikan terus mencari cara untuk mampu menyajikan baterai dengan harga yang murah. Di satu sisi, permintaan electric vehicle (EV) juga secara konsisten mengalami peningkatan.

Hal ini pun membuat proses produksi baterai jadi lebih efisien. COO Hyundai Motor Asia Pasific, Lee Kang Hyun mengatakan, perpaduan tersebut terbukti membuat harga baterai mobil listrik terus mengalami penurunan.

"Saat ini, harga baterai berada pada level 150 dolar AS per kWh. Diperkirakan, pada 2024, harganya akan berada di bawah 100 dolar AS per kWh," kata Lee Kang Hyun dalam Investor Daily Summit 2021 beberapa waktu lalu.

Ia yakin penurunan itu akan terus terjadi karena memang selama ini harga baterai telah berhasil ditekan. Menurutnya, pada 2010, harga baterai EV berada pada level 1.000 dolar AS. Lima tahun kemudian, harganya sudah berada pada level 300 dolar AS per kWh.

Dengan adanya penurunan harga baterai yang selalu terjadi, maka nantinya harga EV juga bisa terus ditekan. Mengingat, baterai memiliki kontribusi yang sangat besar dalam menentukan harga baterai.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement