Senin 13 Sep 2021 16:23 WIB

Ridwan Kamil Sebut Masih Ada 7 Ribu Kasus Aktif Covid-19

Ridwan Kamil mengatakan kasus di Jabar sudah turun dari 120 ribu pada Juli lalu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ratna Puspita
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, saat ini masih ada sekitar 7.000 kasus aktif Covid-19 di wilayahnya. Menurutnya, pasien positif Covid-19 itu sebagian dirawat di rumah sakit, dan sisanya melakukan isolasi mandiri maupun di tempat isolasi terpusat.

"Kami masih ada sekitar 7 ribuan kasus aktif yang tentunya membutuhkan oksigen tapi puncaknya sudah turun pada Juli lalu yang mencapai 120 ribu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menerima bantuan secara simbolis dari perwakilan Direksi PT Lion Super Indo secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (13/9).

Baca Juga

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menerima bantuan tanggap darurat Covid-19 berupa 50 tabung oksigen medis ukuran 6 meter kubik kondisi baru dan 1.000 paket sembako. Emil menyambut baik bantuan tersebut. 

Walaupun kondisi pandemi Covid-19 saat ini di Jabar berangsur membaik, pemerintah dan masyarakat tetap perlu waspada. "Saya ucapkan terima kasih dan bantuan ini akan segera kami distribusikan," katanya.

Terkait bantuan oksigen, Emil menyebut distribusi akan diprioritaskan untuk rumah sakit di daerah terpencil. Menurutnya, infrastruktur kesehatan di pelosok lebih dibutuhkan ketimbang di perkotaan.

"Kami akan segera distribusikan ke rumah sakit khususnya yang jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan yang memadai, kalau Bodebek dan Bandung Raya biasanya lebih baik kondisi infrastruktur kesehatannya tapi berbeda di ujung Jabar maka kita prioritaskan menerima bantuan ini," papar Emil.

Sementara bantuan 1.000 paket sembako akan fokus didistribusikan kepada warga terdampak pandemi yang tidak terjangkau bantuan sosial formal. "Kita melihat permasalahan ekonomi masih dan distribusi sembako nanti akan diatur oleh tim fokusnya ke daerah yang tingkat kemiskinannya paling tinggi dan kurang terjangkau oleh bansos formal," kata Emil.

Mewakili PT Lion Super Indo, Monica, mengatakan, pemberian bantuan tanggap darurat Covid-19 ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi perusahaan ke-24. Pihaknya menggandeng Yayasan Benihbaik dan Yayasan Sagraha Indonesia Peduli Sesama dalam penyaluran bantuan.

"Super Indo terus menigkatkan pemberian Bansos sebagai upaya kami untuk terus berjuang bersama melawan COVID-19," kata Monica.

Menurutnya, kebutuhan oksigen di sejumlah daerah masih cukup tinggi dan kasus penularan masih terjadi walaupun sudah menurun. Karena itu diperlukan kesiagaan dari semua bila kasus kembali melonjak.

"Masih ada kasus baru Covid-19 di sejumlah daerah termasuk Jabar meskipun kondisinya membaik tapi kita tetap perlu siap siaga karena kondisi darurat Covid-19 belum selesai," kata Monica. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement