Senin 13 Sep 2021 16:37 WIB

Sholat Lima Waktu dan Maknanya

Meninggalkan sholat dianggap sebagai dosa.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Sholat Lima Waktu dan Maknanya
Foto: Republika
Sholat Lima Waktu dan Maknanya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sholat lima waktu merupakan salah satu dari Rukun Iman yang berarti wajib dilaksanakan setiap Muslim.  Dilansir Learn Religious, tak hanya sekadar ibadah, pada dasarnya sholat lima waktu berfungsi menjadi pengingat dalam hubungan yang dimiliki umat Islam di seluruh dunia.

Dalam melaksanakannya pun, ada ritual yang perlu dilakukan. Ajaran Islam mengharuskan umat yang hendak melaksanakan sholat lima waktu untuk terlebih dahulu dalam keadaan bersih, baik pikiran maupun tubuh. Ada ketentuan untuk berwudhu sebelum sholat yang bertujuan membersihkan hadas kecil. 

Baca Juga

Umat Islam yang akan melaksanakan sholat juga harus berpakaian dengan bersih dan sopan, serta menutup aurat sebagaimana yang diatur. Banyak Muslim yang menunaikan sholat berjamaah di masjid, namun tak sedikit yang juga melaksanakannya di rumah atau di tempat-tempat tertentu yang disediakan.

Seluruhnya dapat dilakukan asalkan menghadap kiblat yaitu ke arah Makkah. Secara tradisional, sholat dilakukan sambil berdiri di atas sajadah atau alas, meski tidak selalu harus demikian. 

Beberapa bagian dari sholat adalah takbir, yaitu jamaah berdiri dan mengangkat tangan mereka setinggi bahu, mengucap Allahu Akbar. Kemudian Qiyaam, gerakan yang dilakukan dengan menyilangkan tangan kanan di atas kiri di dada atau pusar dan dalam keadaan berdiri, sambil membaca surat pertama Alquran, yaitu Al Fatihah bersama dengan surat pendek.

Selanjutnya, ada ruku, di mana jamaah membungkuk ke arah Makkah, meletakkan tangan mereka di atas lutut, dan mengulangi, “Maha Suci Allah, Yang Maha Besar” sebanyak tiga kali. Lalu sujud yang juga dilakukan dengan menundukkan kepala.

Lalu tasyahud yang juga dikenal sebagai at-tahiyyat sebagai bagian dari bacana sholat, di mana terdapat bagian awal dań akhir. Sholat dilaksanakan lima waktu yaitu lima kali sehari. Biasanya, umat Muslim sering menunggu adzan yang dikumandangkan di masjid-masjid oleh seorang muazin.

Adzan dilakukan dari menara masjid tanpa amplifikasi. Meski banyak masjid modern menggunakan pengeras suara agar umat dapat mendengar panggilan sholat dengan lebih jelas, sholat sendiri ditentukan oleh posisi matahari.

  • Subuh yang dilakukan sebelum matahari terbit.
  • Zhuhur di tengah hari agar umat manusia kembali mengingat Tuhan dan mencari bimbingan-Nya.
  • Ashar di sore hari, yang bertujuan agar Muslim mengambil beberapa menit untuk mengingat Tuhan dan makna hidup mereka yang lebih besar.
  • Maghrib, sholat yang dilaksanakan tepat setelah matahari terbenam. Sholat maghrib bertujuan agar umat Islam mengingat Tuhan lagi saat hari mulai berakhir.
  • Isya yang dilaksanakan di malam hari dengan tujuan umat Islam kembali menyempatkan diri untuk mengingat hadirat, hidayah, rahmat, dan ampunan Allah SWT.

Meninggalkan sholat dianggap sebagai dosa dan penyimpangan iman yang serius bagi Muslim yang taat. Tetapi keadaan kadang-kadang muncul di mana waktu sholat mungkin terlewatkan. 

Umat Islam harus mengqadha (seperti menggabungkan) sholat mereka yang terlewat sesegera mungkin, sesuai ketentuan yang diajarkan atau setidaknya membaca doa yang terlewat sebagai bagian dari sholat di waktu berikutnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement