Senin 13 Sep 2021 17:49 WIB

Waspadai Revenge Tourism, Objek Wisata Dipantau Ketat

Pada objek wisata akan diberlakukan tes swab antigen dan penerapan 3T.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Sandy Ferdiana
Satpol PP Provinsi Jabar bersama Satpol PP Kabupaten Pangandaran melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasaranan prokes di sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (14/8)
Foto: Satpol PP Kabupaten Pangandaran.
Satpol PP Provinsi Jabar bersama Satpol PP Kabupaten Pangandaran melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasaranan prokes di sejumlah objek wisata di Kabupaten Pangandaran, Sabtu (14/8)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Setelah sekian lama tidak bisa berwisata karena ketentuan PPKM, besar kemungkinan akan terjadi lonjakan berwisata atau diistilkhkan //revenge tourism//. Karena itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar dan instansi terkait lainnya akan memantau ketat pemberlakuan protokolo kesehatan di sejumlah objek wisata.

Menurut Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik, pemantauan ke sejumlah objek wisata akan dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Sat Pol PP, juga Satga Covid1-19. Kata dia, pemantauan dan operasi gabungan tersebut akan diprioritaskan pada 11 daerah yang berstatus level 2, berdasarkan Intruksi Mendagri nomor 39 tahun 2021 yang berlaku 7 - 13 September 2021.

‘’Saat ini kami tengah memantau di sejumlah objek wisata,’’ ujarnya. Dalam aturan tersebut, destinasi wisata di daerah level 2 dapat dibuka dengan kapasitas maksimal 25 persen, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Ke-11 daerah itu, yakni Kabupaten Ciamis, Garut, Subang, Purwakarta, Majalengka, Pangandaran, Indramayu, Sukabumi, Karawang, Kuningan, dan Cianjur. Operasi gabungan sudah dimulai sejak Sabtu (11/9), dan Ahad (12/9) dilangsungkan secara serentak di 11 daerah tersebut.

‘’Berdasarkan imbauan dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil, jangan terjebak euforia,” paparnya. Melalui pemantauan dan operasi gabungan itu, pihaknya akan memberlakukan tes swab antigen serta penerapan 3T (testing, tracing, treatment).

Hasil laporan sementara, ungkap Dedi, penerapan prokes sudah dijalankan secara ketat. Jumlah pengunjungpun tidak terlalu meningkat signifikan. Kondisi itu baru dari hasil pemantauan yang didatanganinya di Pantai Pangadaran.

Selain meninjau pergerakan masyarakat dan pelaksanaan swab tes antigen, pihaknya juga membagikan masker kepada pengguna jalan yang masih abai terhadap prokes. Dalam mendukung pelaksanaan testing di destinasi wisata, kata dia, Dinas Kesehatan Jabar menyebarkan masing-masing 1.500 buah sampel swab tes antigen ke dinas Kesehatan kabupaten. 

 

Hasil kegiatan tes swab antigen sementara di sejumlah titik pada 11 kabupaten, baru terkumpul 558 sampel. Hasilnya semua dinyatakan negatif Covid-19. Dedi menilai, beberapa tempat wisata sudah terlebih dulu menyosialisasikan dan menerapkan aplikasi Peduli Lindungi.

“Kami berharap tren positif penurunan kasus (Covid-19) dan kedisiplinan semua pihak menjaga prokes terus terjaga, sehingga daerah yang masuk kategori level 2 bisa bertambah dan industri pariwisata bisa tumbuh.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement