82 SD dan SMP di Boyolali Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Red: Ratna Puspita
Sebanyak 82 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, hingga Senin (13/9). (Ilustrasi pembelajaran tatap muka) | Foto: Republika/Mgrol100
REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sebanyak 82 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, hingga Senin (13/9). Jumlah ini bertambah sejak uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) mulai dilaksanakan di SMPN 1 Boyolali pada 2 September 2021.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto mengatakan, 82 sekolah yang menjadi peserta uji coba PTM berada di 22 kecamatan. "Jumlah sekolah yang uji coba PTM hingga saat ini terdiri dari 26 SMP Negeri dan 56 SD yang tersebar di 22 kecamatan di Boyolali," kata Darmanto.
"SMPN 1 hingga SMPN 6 di Kecamatan Boyolali semua sudah menjalani vaksinasi sehingga mereka sudah melakukan uji coba PTM dengan aman. Sedangkan, 20 sekolah lainnya masing-masing SMPN 1 di 20 wilayah kecamatan di Boyolali yang sudah melaksanakan uji coba PTM," katanya.
Di tingkat sekolah dasar, uji coba PTM dilaksanakan di wilayah Kecamatan Selo (3), Ampel (2), Cepogo (3), Musuk (2), Boyolali Kota (5), Mojosongo (3), Teras (3), Banyudono (2), Sawit (2), Ngemplak (3), Sambi (3), Simo (3), Nogosari (3), Karanggede (2), Klego (2), Andong (3), Kemusu (2), Wonosegoro (2),Juwangi (4), Tamansari (2), Gradagsari (1), dan Wonosamodro (1). Darmanto mengatakan, semua sekolah dasar yang melaksanakan PTM berada di zona hijau atau zona tanpa kasus Covid-19 serta sudah mendapat izin dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kecamatan dan orang tua murid.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan, PTM dilaksanakan bertahap. "SD hingga SMP masing-masing daerah kelurahan atau desa dibuka satu per satu dulu. Disdikbud kemudian melakukan evaluasi perkembangan situasinya setelah masa PPKM diujicobakan PTM," katanya.
"Kami awalnya meminta satu kecamatan di Boyolali kota untuk PTM karena semua siswa dan guru sudah dilakukan vaksinasi. Setelah itu baru dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lainnya di Boyolali," katanya.
Bupati meminta pengawasan dilakukan untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dalam kegiatan pembelajaran tatap muka.