Senin 13 Sep 2021 19:51 WIB

Dokter Reisa Sindir Penderita Covid-19 Nekat ke Mal

Reisa mengimbau penerapan protokol kesehatan bagi semua pengunjung mal.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
dr. Reisa Broto Asmoro, Juru bicara Covid 19
Foto: satgas Covid-19
dr. Reisa Broto Asmoro, Juru bicara Covid 19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintahan untuk Penanganan Covid-19 Dokter Reisa Broto Asmoro menanggapi kabar ada lebih dari 3.000 orang positif Covid-19 yang terdeteksi aplikasi Pedulilindungi tidak melakukan isolasi. Mereka malah berjalan-jalan di pusat perbelanjaan.

Reisa mengatakan temuan itu diketahui karena masuk mal kini harus menggunakan aplikasi Pedulilindungi. Aplikasi tersebut dapat mendeteksi seseorang yang positif Covid-19 bila tesnya dilakukan di laboratorium terafiliasi Kemenkes.

Baca Juga

"Tentu sangat berbahaya kalau ada yang positif (Covid-19) tapi kemudian memaksakan diri untuk melakukan aktivitas di tengah-tengah masyarakat," kata Reisa kepada Republika.co.id, Senin (13/9).

Reisa menyalahkan mereka yang positif Covid-19 tapi malah bepergian keluar rumah. Padahal mereka seharusnya menjalani isolasi mandiri ketimbang keluar rumah dan berisiko menularkan ke orang lain. "Seharusnya sudah menjadi kesadaran untuk melanjutkan isolasi mandiri dan menjalankan pemeriksaan kalau sudah terkonfirmasi positif," ujar Reisa.

Atas temuan ini, Reisa mengimbau penerapan protokol kesehatan bagi semua pengunjung mal. Ia mengajak masyarakat tak melepas masker di tempat umum, menjaga jarak dan jangan berkerumun. Kemudian gunakan fasilitas cuci tangan setiap memegang semua yang ada di mal sebelum memegang mata, hidung dan mulut. "Tidak perlu berlama-lama di mal, pastikan hanya mencari yang perlu kemudian segera pulang," ucap Reisa.

Selanjutnya, bagi pengelola mal, Reisa mengimbau agar seluruh karyawan sudah divaksinasi. Ia juga meminta supaya petugas mal yang berjaga di pintu masuk paham dan menerapkan aplikasi Pedulilindungi secara tegas. Sehingga mereka yang positif Covid-19 tak bisa masuk mal.

"Bagian penjaga mal di pintu depan harus benar-benar paham tentang aplikasi tersebut dan siapa saja yang diperbolehkan masuk. Siapkan hand sanitizer dan tempat cuci tangan yang memadai," imbau Reisa.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah ada sebanyak 29.110.825 orang yang menggunakan aplikasi Pedulilindungi setelah kurang lebih sebulan peluncurannya. Namun, ada lebih dari 3.000 orang positif Covid-19 yang terdeteksi aplikasi tersebut tidak melakukan isolasi.

Dari jumlah tersebut, 3.161 orang terdeteksi melakukan check-in saat ingin masuk ke mal atau pusat perbelanjaan. Sebanyak 348 orang lainnya terdeteksi saat masuk ke dalam pabrik-pabrik industri.

"Masih masuk ke bandara 43 orang, masih naik kereta juga 63 orang, masih masuk restoran 55 orang. Padahal, orang-orang ini adalah orang-orang yang sudah teridentifikasi positif Covid, yang harusnya stay di rumah atau isolasi terpusat," ujar Budi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement