Daun Jambu Biji Potensial Atasi Fobia Kanker Mulut
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Daun Jambu Biji Potensial Atasi Fobia Kanker Mulut (ilustrasi). | Foto: Antara/Anis Efizudin
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kejadian kanker mulut di Asia Tenggara tergolong tinggi. Bahkan, kanker mulut menduduki posisi tertinggi dari enam jenis keganasan yang sering terjadi di negara-negara Asia. Tidak cuma usia lanjut, kanker mulut dapat menimpa anak-anak.
Dengan informasi yang begitu bebas, berita tidak tepat mengenai kanker mulut dapat menjadi pemicu gangguan kecemasan, termasuk fobia. Untuk itu, sekelompok mahasiswa UGM melakukan penelitian untuk pereda kecemasan akibat fobia kanker mulut.
Dilakukan terhadap daun jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai pereda kecemasan setelah meneliti indikasi kejadian fobia kanker mulut di DIY. Banyaknya masyarakat yang takut kanker mulut mendorong mereka mengungkap indikasi fobia kanker mulut.
Penelitian tersebut dilakukan tim mahasiswa UGM terdiri dari Freisiane Rachmalia Sadono (Kedokteran Gigi 2019), Annisa Oktaviani Guntara (Kedokteran Gigi 2018), Nenny Rahma Dwi Cahya (Farmasi 2018), dan Lulu’ul Jannah (Psikologi 2018).
"Kami ingin memberikan kontribusi agar indikasi fobia kanker mulut pada beberapa kalangan dapat diredakan. Besar harapannya agar, masyarakat lebih sadar terhadap fobia kanker mulut," kata Freisiane, Senin (13/9).
Penelitian dilakukan di bawah bimbingan drg Hendri Susanto. Ini jadi ajang yang diadakan Kemdikbud Ristek, yaitu Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Eksakta 2021. Indikasi kejadian fobia kanker mulut memang dialami sebagian besar warga.
Penelitiannya di DIY 24,3 persen warga terindikasi rendah, 63,1 persen terindikasi sedang dan 12,6 persen terindikasi tinggi dari 103 partisipan. Jumlah didapat dari wawancara kuesioner yang disebar melalui Google Form, kemudian dianalisis.
Nenny menuturkan, ada sejumlah senyawa daun jambu biji yang berpotensi jadi agen pereda kecemasan fobia kanker mulut dengan Epigalokatekin Galat yang berpotensi tinggi. Percobaan molecular docking menguji 23 senyawa di daun jambu biji.
"Semakin rendah atau negatif docking score menunjukkan ligan dapat mengikat lebih kuat kepada reseptor dan dianggap lebih stabil," ujar Nenny.
Penelitian memadukan eksakta dan sosial humaniora dan bisa selesai tiga bulan. Tim memanfaatkan teknologi komputasi dan database, molecular docking untuk membuktikan potensi senyawa di daun jambu biji jadi pereda kecemasan seperti fobia kanker mulut.