REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massimiliano Allegri mengakui Juventus bukanlah unggulan juara dalam Liga Champions musim ini. Ia membidik target awal lolos ke delapan besar. Setelah itu, menurut dia, apa pun bisa terjadi jika sudah sampai ke fase perempat final.
Dalam tujuh tahun terakhir, Allegri membawa Juventus mencapai dua partai final Liga Champions. Namun dalam dua musim terakhir mereka selalu terhenti di babak 16 besar.
Juventus akan mengawali penampilan mereka di Grup H Liga Champions, bertandang ke Swedia menghadapi Malmo FF pada Rabu (15/9) dini hari WIB. "Juventus pernah dianggap unggulan beberapa tahun terakhir karena tampil di dua final itu. Sekarang, setelah berbicara dengan presiden, target kami adalah mencapai delapan besar setelah yang terjadi pada dua musim terakhir. Ketika Anda mencapai fase itu, segalanya bisa terjadi. Anda hanya bisa menargetkan jadi juara," kata Allegri dilansir Reuters, Selasa (14/9).
Ia menegaskan, fakta Nyonya Tua tidak dianggap unggulan tidak mengubah hasrat mereka untuk menjadi juara. Menurut Allegri, itu dua hal yang sama sekali berbeda.
Allegri memulai periode keduanya melatih Juventus dengan buruk, tanpa satu kemenangan pun dari tiga pertandingan awal musim ini di Serie A Liga Italia. Ia mewarisi tim yang hanya finis keempat dari pelatih sebelumnya Andrea Pirlo.
Ia mengatakan, situasi Juventus tidak berjalan baik saat ini, kendati mental tim sudah tepat. Ia menilai kesalahan individual terlalu sering terjadi.
"Kami harus bisa mencegah situasi bola mati dan mengatasinya bila itu terjadi," ujar Allegri.
Juventus terbang ke Swedia tanpa Federico Chiesa dan Federico Bernardeschi. Allegri menyamapaikan, keduanya menderita cedera.