REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan konferensi kilat berlangsung sukses. Hasil konferensi tersebut adalah janji satu miliar dolar Amerika untuk bantu Afghanistan.
“Lebih dari 1,1 miliar dolar telah dibuat tapi saya tidak dapat memberi tahu Anda jumlah pasti yang sesuai dengan permintaan kilat itu sendiri,” kata Guterres dalam konferensi pers, Senin (13/9).
Dia menjanjikan dukungan berkelanjutan PBB untuk Afghanistan selama beberapa dekade walaupun Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban. PBB akan menggunakan bantuan keuangan sebagai jaminan hak asasi manusia dari Taliban.
Konferensi kilat dihadiri 156 peserta, termasuk 96 negara bagian PBB yang diwakili di tingkat menteri dengan tiga organisasi internasional dan regional dan 22 organisasi non-pemerintah internasional (LSM). “Bantuan kemanusiaan tidak akan menyelesaikan masalah jika ekonomi Afghanistan runtuh dan kami tahu risikonya sangat besar dan ada kekurangan uang tunai yang dramatis. Kami bahkan tidak dapat beroperasi jika bank tidak beroperasi membayar gaji staf kami,” ujar dia.
Dikutip Daily Sabah, Selasa (14/9), perang antara Taliban dan pemerintah Afghanistan berakhir setelah mereka menguasai istana presiden di Kabul. Negara-negara Barat bergegas mengevakuasi warganya di tengah kekacauan di Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai saat warga Afghanistan yang panik mencari jalan keluar.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan Taliban telah menang dengan pedang dan senjata mereka dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga Afghanistan. Ghani telah melarikan diri saat Taliban memasuki ibu kota karena dia ingin menghindari pertumpahan darah.
Baca juga : AS akan Tinjau Kembali Hubungan dengan Pakistan
“Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan mereka selama 20 tahun. Alhamdulillah perang di negara ini sudah berakhir,” kata Juru Bicara Kantor Politik Taliban Mohammad Naeem.
Butuh waktu lebih dari sepekan bagi Taliban untuk menguasai Afghanistan setelah serangan kilat yang berakhir di Kabul ketika pasukan pemerintah yang dilatih selama dua dekade dan dilengkapi oleh Amerika Serikat dan lainnya dengan biaya miliaran dolar dikalahkan.