REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Hujan yang turun sejak Senin (13/9) malam WIB, memicu banjir dan menyebabkan permukiman warga tergenang di wilayah Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Pada Selasa (14/9) pagi WIB, rumah warga di permukiman Sentral, Dukuh, Pasir Kongsen, Komdik, Palaton, dan Cibahbul tergenang setinggi 50 sampai 80 sentimeter (cm).
"Kami hingga kini bersama keluarga mengungsi di pos ronda karena banjir belum surut," kata Soleh (30 tahun), warga permukiman Sentral di Rangkasbitung, Selasa pagi. Soleh berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan bagi warga yang rumahnya kebanjiran karena sampai sekarang genangan belum surut.
Indah (25), warga Rangkasbitungyang lain, juga terpaksa mengungsi bersama anak dan suaminya karena rumahnya kebanjiran. Rumah Indah berdekatan dengan rawa. Banjir membuat bagian dalam rumah serta perabotan rumah tangga dia berada dalam genangan."Kami berharap ada bantuan pakaian, selimut, dan makanan, " kata Indah.
Maman (55), warga daerah Palaton, Kelurahan Muara Ciujung, Kecamatan Rangkasbitung Timur, mengemukakan, buruknya sistem drainase dan pengelolaan sampah memperparah dampak banjir di wilayah Rangkasbitung. Dia berharap pemerintah memperbaiki sistem drainase dan pengelolaan sampah untuk mencegah banjir berulang.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat membangun sarana infrastruktur drainase," kata Maman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak berusaha mengatasi banjir dengan mengoptimalkan pemanfaatan pompa untuk menyedot air di daerah permukiman warga ."Kami berharap melalui penyedot pompa dapat teratasi genangan banjir, " kata Andi, petugas BPBD Lebak.