REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akan memulai pembicaraan formal dengan enam konfederasi pada bulan ini tentang rencana merombak kalender pertandingan internasional setelah 2024. Pembicaraan tersebut juga berkaitan dengan ide penyelenggaraan Piala Dunia dua tahun sekali.
Dilansir dari the Athletic, Selasa (14/9), Kepala Pengembangan Sepak Bola Global Arsene Wenger mengusulkan agar Piala Dunia digelar setiap dua tahun. Namun Presiden UEFA Aleksander Ceferin menepis ide tersebut dalam pertemuan dengan klub-klub Eropa di Jenewa.
Wenger kembali memperluas idenya selama konferensi virtual dengan media Internasional pada Kamis. Namun Ceferin kembali menepisnya dan menyatakan tak setuju dengan ide Wenger. Klub, liga terkemuka di seluruh dunia, serta Conmebol juga menyuarakan ketidaksetujuannya.
Conmebol, UEFA dan klub kaya di dunia kini harus melakukan sesuatu agar penolakannya diterima. Pasalnya, Konfederasi Sepak Vola Afrika dan 54 asosiasi lainnya secara terbuka mendukung ide Wenger sebagaimana dukungan yang datang dari Asia.
Presiden Persatuan Sepak Bola Karibia (CFU) Randy Harris mengeklaim 31 asosiasi anggotanya dan 25 diantaranya adalah anggota penuh FIFA mendukung gagasan Wenger. Pada Senin malam, konfederasi induk CFU, CONCACAF, mengeluarkan pernyataan diundang oleh FIFA untuk membicarakan hal tersebut.
Mereka bertekad akan berbicara dengan pikiran terbuka untuk memberikan nilai positif kepada dunia sepak bola. Alasan Wenger mengusulkan ide tersebut agar pemain memiliki kesempatan lebih banyak tampil di Piala Dunia. Beberapa pelatih top mendukung ide tersebut diantaranya Pep Guardiola.