REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara Bagian Victoria, Australia, pada Selasa (14/9), mencatat penurunan infeksi baru COVID-19. Kondisi ini mempercepat peluncuran vaksinasi di pinggiran kota Melbourne yang paling terpukul oleh COVID-19.
Sebanyak 445 kasus baru yang didapat secara lokal terdeteksi, turun dari 473 yang terjadi sehari sebelumnya. Dua kematian baru juga dilaporkan. Melbourne berharap untuk segera mengakhiri lockdown yang diperpanjang.
Pemerintah federal berencana untuk memindahkan 417.000 dosis vaksin tambahan selama tiga pekan ke depan untuk penduduk di utara dan barat Melbourne. Sebagian besar infeksi baru terdeteksi di dua wilayah ini.
Posko vaksin akan didirikan di sekolah, pusat komunitas dan tempat ibadah. Hampir setengah dari 25 juta penduduk Australia terkunci, termasuk orang-orang di Sydney dan Melbourne, dan ibu kota Canberra, ketika negara itu bergulat dengan gelombang infeksi ketiga.
Namun, jumlah kasus virus corona di Australia jauh lebih rendah daripada negara-negara yang sebanding. Kasus di Australia berjumlah sekitar 75.700 kasus dan 1.100 kematian, dan tingkat kematian dalam wabah terbaru lebih rendah dari tahun lalu karena vaksinasi yang lebih tinggi di antara yang rentan.
Baca juga : BPOM: Herbal Terapi Pasien Covid-19 Masih Diteliti
Pihak berwenang berharap untuk mengurangi beberapa pembatasan ketat setelah tingkat vaksinasi dua dosis pada populasi orang dewasa mencapai 70 persen. Australia juga akan melonggarkan lebih banyak pembatasan hingga 80 persen.