Selasa 14 Sep 2021 12:44 WIB

71.666 Guru Honorer Ikuti Uji Kompetensi PPPK

Jika target 11.220 PPPK sudah terpenuhi maka seleksi berhenti di tahap satu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Peserta mengikuti tes seleksi PPPK (Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang digelar Pemkab Tulungagung di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (13/9/2021). Seleksi kemampuan bidang berbasis komputer itu dijadwalkan berlangsung dua hari, terhitung mulai Senin (13/9) hingga Selasa (14/9) dan diikuti 3.500 peserta yang didominasi tenaga honorer guru demi memperebutkan 846 formasi tenaga pendidik mulai jenjang SD, SMP hingga SMA.
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Peserta mengikuti tes seleksi PPPK (Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang digelar Pemkab Tulungagung di Tulungagung, Jawa Timur, Senin (13/9/2021). Seleksi kemampuan bidang berbasis komputer itu dijadwalkan berlangsung dua hari, terhitung mulai Senin (13/9) hingga Selasa (14/9) dan diikuti 3.500 peserta yang didominasi tenaga honorer guru demi memperebutkan 846 formasi tenaga pendidik mulai jenjang SD, SMP hingga SMA.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengaku, ada sebanyak 71.666 guru honorer jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB di wilayah setempat yang mengikuti Tes Uji Kompetensi (TUK) Pegawai Pemerintah dengan Perjajian Kerja (PPPK). Tes digelar sejak Senin (13/9).

Dari jumlah tersebut, kata Wahid, 27.278 peserta di antaranya merupakan guru honorer di SMA, SMK dan SLB di Jatim. Wahid mengatakan, TUK calon guru PPPK akan digelar hingga 17 September 2021. Pelaksanaan tes di Surabaya digelar di SMAN 4 Surabaya, SMAN 5 Surabaya, dan SMKN 1 Surabaya.

Tes yang digelar meliputi kompetensi teknis, kompetensi manajerial, kompetensi sosial kuktural, dan wawancara daring dengan mengisi pertanyaan. "Jadi ini akan sangat mengurangi GTT (guru tidak tetap atau honorer) yang ada di Jawa Timur," ujar Wahid, Selasa (14/9).

Wahid menambahkan, seleksi PPPK guru dibagi beberapa tahap. Kali ini yang digelar ialah tahap satu. Selanjutnya ada seleksi tahap dua yang dilaksanakan Oktober 2021. Pada  tahap dua tersebut, peserta berasal dari Guru Tidak Tetap Yayasan (GTY) yang tercatat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan masyarakat umum yang memiliki sertifikat pendidik.  

"Jika tahap dua ada sisa formasi maka akan dilanjutkan di Desember. Namun jika target 11.220 sudah terpenuhi maka (seleksi) hanya di tahap satu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement