Pekalongan Butuh Rp 88 Miliar untuk Bangun Infrastruktur
Red: Bilal Ramadhan
Foto udara tanah amblas di lahan pertanian warga yang mengalami penurunan akibat bencana tanah bergerak di Desa Bodas, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah | Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, akan membutuhkan anggaran sebesar Rp 88 miliar untuk kelanjutan pembangunan infrastruktur di wilayah bagian selatan Kecamatan Kandangserang.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengatakan pembangunan infrastruktur di wilayah Kecamatan Kandangserang tersebut akan dilakukan secara bertahap karena harus menyesuaikan keuangan daerah.
"Oleh karena, pembangunan infrastruktur di wilayah pegunungan ini akan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya sesuai dengan skala prioritas," katanya.
Menurut dia, dirinya bersama Wakil Bupati Riswadi sudah mengecek lokasinya dan pemkab sudah memikirkan bagaimana pada 2022 agar infrastruktur di wilayah Kecamatan Kandangserang dapat dilanjutkan untuk dibangun.
"Oleh karena, kami akan melihat skala prioritas dulu, apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi," kata Fadia.
Wakil Bupati Pekalongan Riswadi mengatakan hal yang sama bahwa pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan Kandangserang akan dilakukan dengan melihat skala prioritas.
"Kami survei lapangan langsung terkait infrastruktur yaitu ada di 11 ruas yang ada di Kecamatan Kandangserang. Kalau dialokasikan kami butuh dana kurang lebih Rp 88 miliar untuk menuntaskan jalan di Kecamatan Kandangserang," katanya.
Meski terkendala keterbatasan dana, pemkab memastikan minimal 30 persen dan maksimal 50 persen pada 2022 akan segera dialokasikan anggaran untuk infrastruktur di Kecamatan Kandangserang.
"Kami mohon dukungan, pengertian, serta mari bersama-sama masyarakat di wilayah itu supaya berkoordinasi. Laporkan pada kami, kira-kira infrastruktur yang rusak, masyarakat yang tidak tersentuh oleh kesehatan, dan masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan," katanya.