Selasa 14 Sep 2021 12:53 WIB

Ribuan Pasien Covid-19 ke Mal, Legislator: Memprihatinkan

Kemenkes diminta mengusut penyebab pasien positif Covid berkeliaran di mal.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2)
Foto: dok istimewa
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengaku prihatin dengan fakta yang menunjukkan 3.000 orang positif Covid-19 masih berkeliaran di luar. Mereka tidak melakukan isolasi dan justru pergi ke mal, bandara, dan perusahaannya.

"Ini sangat memprihatinkan dan merisaukan terhadap fakta temuan adanya tiga ribu orang yang tertangkap sistem orang yang positif berkeliaran di mal," ujar Rahmad saat dihubungi, Selasa (14/9).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perlu segera menelusuri fakta tersebut. Sebab hal tersebut menunjukkan kontrol dan pengawasan yang lemah terhadap orang yang terinfeksi Covid-19.

"Artinya harus dicari kenapa itu bisa sampai berkeliaran, kenapa orang yang OTG yang sudah jelas dites PCR positif ternyata berkeliaran di mal," ujar politikus PDIP ini.

Di samping itu, Kemenkes perlu memeriksa laboratorium yang melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Sebab bisa saja, ada kesalahan input data terkait status Covid-19 seseorang yang tes di sana.

Baca juga : Luhut Imbau Masyarakat Tetap Disiplin Prokes

"Ada juga kemungkinan sudah melaporkan puskesmas, kemudian sampai pada tingkat kelurahan atau desa, tapi tidak disampaikan kepada tingkat RT atau satgas RT," ujar Rahmad.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakatan, sudah ada sebanyak 29.110.825 orang yang menggunakan aplikasi Pedulilindungi setelah kurang lebih sebulan peluncurannya. Namun, ada lebih dari tiga ribu orang yang positif Covid-19 yang terdeteksi aplikasi tersebut tidak melakukan isolasi.

"Kita bisa lihat suprisingly tetap aja ada 3.830 orang yang masuk kategori hitam, hitam itu artinya positif Covid tapi masih jalan-jalan," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (13/9).

Dari jumlah tersebut, 3.161 orang terdeteksi melakukan check in saat ingin masuk ke mal atau pusat perbelanjaan. Sedangkan 348 orang lainnya, terdeteksi saat masuk ke dalam pabrik-pabrik industri.

"Masih masuk ke bandara 43 orang, masih naik kereta juga 63 orang, masih masuk restoran 55 orang. Padahal orang-orang ini adalah orang-orang yang sudah teridentifikasi positif Covid, yang harusnya stay di rumah atau isolasi terpusat," ujar Budi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement