REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemerintah Kota (Pemkot) Palu mengapresiasi Bulan Sabit Merah Turki yang telah membangun gedung sekolah dasar (SD) megah dalam upaya mendukung kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pemulihan pascagempa di Kota Palu., Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Selaku pemerintah daerah mewakili warga Kota Palu, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi lembaga kemanusiaan Turki dan para pihak lainnya yang ikut terlibat dalam upaya pemulihan pascabencana 28 September 2018," kata Wakil Wali Kota Palu, dr Reny A Lamadjido saat penyerahan bangunan SD Negeri Poboya di Kota Palu, Selasa (14/9).
Menurut dia, bangunan sekolah tersebut sangat membantu Pemkot Palu dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal itu sekaligus membantu dalam penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa, tsunami, dan likuefaksi yang terjadi tiga tahun lalu.
Pada penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi di Palu, kata Reny, selain keterlibatan pemerintah daerah, pusat, ada pula keterlibatan lembaga swadaya masyarakat (LSM), termasuk sejumlah lembaga kemanusiaan luar negeri.
"Pemkot Palu sangat terbuka bagi organisasi/lembaga kemanusiaan ikut berpartisipasi dalam memulihkan daerah akibat dampak bencana yang tidak lain kerja-kerja ini untuk kesejahteraan warga penyintas," ujar Reny.
Dia berharap, pada kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di ibu kota Provinsi Sulteng tersebut, Bulan Sabit Merah Turki tetap ikut terlibat membantu pemerintah sekaligus menjalin persahabatan dengan Indonesia dalam mengerjakan misi-misi kemanusiaan.
"Lembaga kemanusiaan Turki tidak hanya membangun infrastruktur pendidikan, saat bencana mereka juga terlibat memberikan bantuan medis saat masa tanggap darurat saat itu," ucap Reny.
Perwakilan negara Bulan Sabit Merah Turki, Tevfik Cem Binatli, menjelaskan, bangunan gedung sekolah yang mereka kerjakan di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, menyerap anggaran sekitar Rp 6,8 miliar. Dia menyebut, pembangunan gedung sekolah dimulai sejak 2020.
Menurut dia, dalam perjalanannya ada hal-hal teknis menghambat pekerjaan. Meski begitu, masalah itu bisa teratasi hingga bangunan pendidikan tersebut dapat diserahkan kepada Pemkot Palu.
Bangunan sekolah tersebut, memiliki dua lantai sudah termasuk ruang guru dilengkapi dengan fasilitas olahraga, maupun tempat ibadah dengan arsitektur Turki. "Kami sangat senang mengamati keberhasilan penyelesaian konstruksi. Kami berharap ini akan berfungsi untuk menyediakan lingkungan belajar yang aman dari bencana alam," kata Teyfik.
Dia menuturkan, Bulan Sabit Merah Turki adalah salah satu mitra gerakan pertama yang membantu Palang Merah Indonesia (PMI) pada masa tanggap darurat bencana. Bulan Sabit Merah Turki mengirimkan personel dari kantor delegasi mereka di Bangladesh beserta bantuan melalui dua pesawat kargo militer pada 9 Oktober 2018.