REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menggelar Gebyar Vaksinasi untuk menyasar 250 ribu pelajar SMA/SMK dan SLB di daerah itu. Gebyar Vaksinasi ini bertujuan mempercepat capaian vaksinasi remaja.
"Gebyar vaksinasi pelajar ini untuk mempercepat capaian vaksinasi remaja yang masih rendah di Sumbar sekaligus upaya agar pembelajaran tatap muka bisa segera dilakukan," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat meluncurkan program tersebut secara langsung di SMA N 6 Padang dan diikuti secara virtual dari seluruh kabupaten/kota, Selasa (14/9).
Audy mengatakan saat ini capaian vaksinasi dosis pertama untuk remaja di Sumatra Barat baru sekitar 4,5 persen. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua lebih rendah lagi sekitar dua persen. Menurut dia, perlu upaya dan dorongan dari pemerintah provinsi dan kabupaten kota untuk mempercepat capaian vaksinasi remaja salah satunya melalui Gebyar Vaksinasi yang dilakukan oleh Pemprov Sumbar.
Setelah diluncurkan secara offline di SMA 6 Padang maka seluruh kabupaten/kota di Sumatra Barat akan memulai program vaksinasi tersebut sesuai dengan kesiapan secara teknis di daerah. Audy menjelaskan jumlah dosis vaksin yang ada di Sumbar saat ini masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi. Pemerintah kabupaten dan kota menurut Audy tidak usah cemas dan bisa melaksanakan vaksinasi sebanyak mungkin.
"Kalau stok di kabupaten/kota kurang silakan langsung hubungi Dinas Kesehatan Sumbar. Kami akan langsung kirimkan sesuai dengan kebutuhan," ucap Audy.
Ia juga mengimbau siswa yang telah divaksin untuk mengajak kawan-kawannya agar segera mengikuti vaksinasi sehingga bisa mempercepat upaya pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Sumbar. Bahkan ia juga mengimbau orang tua siswa untuk ikut vaksinasi bersama anaknya dalam program Gebyar Vaksinasi Pelajar itu.
Audy mempersilakan orang tua yang ingin divaksin ikut anaknya ke sekolah untuk mendapatkan vaksinasi. Audy berharap dengan meningkatnya capaian vaksinasi terutama di kota Padang maka level PPKM akan turun dari level 4. Sehingga siswa bisa kembali belajar meskipun dengan beberapa pembatasan.