REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lagu Liga Champions yang ikonik akan menggema di Stadion Stamford Bridge malam ini. Bagi Chelsea, itu menandakan dimulainya usaha mereka untuk mempertahankan trofi Liga Champions mereka.
Bagi banyak pendukung The Blues, kenangan yang diciptakan oleh kemenangan terakhir atas Manchester City pada bulan Mei belum pudar. Itu jadi momen penting dalam sejarah klub.
Tantangan bagi Thomas Tuchel dan para pemainnya adalah melangkah lebih baik lagi. Sejarah mencatat, sejauh ini hanya Real Madrid yang berhasil mempertahankan trofi juara di era Liga Champions secara beruntun.
Itulah tantangan yang dihadapi Chelsea dalam beberapa pekan dan bulan mendatang. Tergabung di Grup H, bersama Juventus, Zenit dan Malmo, perjuangan sang juara bertahan ini tidaklah mudah. Meskipun kedalaman skuad yang tersedia untuk Tuchel adalah keuntungan besar.
Dia akan dapat merotasi timnya menjelang pertandingan-pertandingan Eropa yang sulit untuk memastikan tokoh-tokoh kunci di timnya bisa beristirahat yang cukup dan siap beraksi.
Perubahan akan dilakukan pada tim Chelsea untuk kunjungan ke Zenit malam ini. Namun, tidak di posisi penjaga gawang. Performa luar biasa Edouard Mendy melawan Villa pada hari Sabtu menegaskan kembali posisinya sebagai salah satu yang terbaik di sepak bola Eropa.
Penyandang status Kiper Terbaik UEFA 2020/21 itu akan berharap untuk memulai Liga Champions keduanya dengan catatan clean sheet aias tak kebobolan.
Chelsea kemungkinan ada perubahan pada pertahanan dengan pengalaman Azpilicueta yang dibutuhkan di posisi kanan untuk formasi tiga bek di depan Trevoh Chalobah.