Selasa 14 Sep 2021 18:04 WIB

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Banten

Banjir di Kabupaten Lebak merendam 614 unit rumah dan 62 jiwa mengungsi.

Orangtua mengevakuasi anaknya saat banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (14/9/2021). Tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak Senin (13/9/2021) malam, menyebabkan ratusan rumah di Rangkasbitung terendam banjir setinggi dua meter.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Orangtua mengevakuasi anaknya saat banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa (14/9/2021). Tingginya intensitas hujan yang terjadi sejak Senin (13/9/2021) malam, menyebabkan ratusan rumah di Rangkasbitung terendam banjir setinggi dua meter.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Ratusan rumah di sejumlah daerah di Provinsi Banten terendam banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu sejak Senin (13/9) malam. Kondisi ini membuat warga terpaksa mengungsi.

"Banjir di Kabupaten Lebak merendam 614 unit rumah dan 62 jiwa mengungsi di mushala yang ada di lingkungan tersebut," kata Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Selasa (14/9).

Baca Juga

Bahkan, puluhan warga lainnya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman karena pemukiman dan rumah mereka terendam banjir. Ia mengatakan, banjir akibat hujan deras yang berlangsung cukup lama mengakibatkan banjir di sejumlah lokasi di Kabupaten Lebak diantaranya di komplek Pendidikan dan BTN Palaton, Kampung Cimesir Rangkasbitung Timur.

Kemudian Kampung Dukuh dan Kampung Central Rangkasbitung Barat, Babakan Sepur, dan Anyar Jatimulya, Kampung Neglasari dan Rancasema Kaduagung Timur serta kampung Kaloncing dan BTN Mandala Kaduagung Tengah Rangkasbitung. "Di Kabupaten Pandeglang sebanyak 14 unit rumah terdampak terjadi di Desa Rocek Kecamatan Cimanuk Pandeglang," kata Nana.

Di Kabupaten dan Kota Serang, hujan deras mengakibatkan genangan air di beberapa perumahan dan permukiman. Sedangkan di wilayah Tangerang tidak ada laporan terjadi banjir yang masuk ke BPBD Banten.

Untuk korban banjir di Lebak, kata Nana, BPBD telah menyalurkan bantuan berupa paket alat kebersihan, selimut, tikar dan penyerahan bantuan terpal untuk korban banjir Pandeglang. "Kami masih terus menunggu laporan terkini dan hasil pemantauan di lapangan," kata Nana.

Nana mengatakan, perlu adanya peran aktif masyarakat untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat diimbau tidak mendirikan bangunan di lokasi yang berpotensi terjadinya bencana. Untuk menghindari banjir, jangan membangun di bantaran kali atau sungai serta di lokasi lokasi yang sudah diketahui sering terjadi banjir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement