Selasa 14 Sep 2021 21:13 WIB

Presiden Mesir Temui PM Israel Bahas Perdamaian Timteng

Al-Sisi pun menyerukan de-eskalasi antara pihak Palestina dan Israel.

Red: Nur Aini
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Senin (13/9) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di timur laut Mesir untuk mendiskusikan dimulainya kembali proses perdamaian Timur Tengah.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Senin (13/9) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di timur laut Mesir untuk mendiskusikan dimulainya kembali proses perdamaian Timur Tengah.

 

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Senin (13/9) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett di timur laut Mesir untuk mendiskusikan dimulainya kembali proses perdamaian Timur Tengah.

Baca Juga

Situs resmi Kepresidenan Mesir menerbitkan foto-foto pertemuan antara al-Sisi dan Bennett di resort Sharm el-Sheikh. Kantor kepresidenan Mesir mengatakan kedua pemimpin membahas sejumlah masalah regional dan internasional, serta hubungan bilateral. Al-Sisi pun menyerukan de-eskalasi antara pihak Palestina dan Israel.

Dia menegaskan dukungan Mesir untuk semua upaya perdamaian komprehensif di Timur Tengah berdasarkan solusi dua negara dan resolusi legitimasi internasional. Usai pertemuan, Bennett mengungkapkan bahwa diskusi mereka "sangat penting dan sangat baik".

Menurut dia, Israel membuka diri terhadap negara-negara di kawasan, dan dasar untuk ini adalah perdamaian antara Israel dan Mesir.

"Oleh karena itu, kedua belah pihak, harus berinvestasi dalam memperkuat hubungan ini dan hari ini kami melakukannya," kata Bennett seperti dikutip oleh Kan TV.

Pertemuan yang berlangsung selama tiga jam itu dihadiri para pejabat tinggi dari kedua pihak. Pertemuan itu adalah yang pertama antara kedua pemimpin sejak Bennett menjabat pada Juni. Itu juga merupakan kunjungan pertama perdana menteri Israel ke Mesir dalam 10 tahun, setelah kunjungan Benjamin Netanyahu pada Januari 2011.

Mesir saat ini memperantarai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza pascaserangan militer Israel di wilayah Palestina pada Mei. Perundingan damai antara Palestina dan Israel telah mandek sejak April 2014, karena Tel Aviv menolak menghentikan pembangunan permukiman, membebaskan tahanan Palestina, dan penyelesaian masalah lewat solusi dua negara.

*Ditulis oleh Mahmoud Barakat dan Ahmed Asmar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement