REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggagas Perpustakaan Lorong Kota Makassar, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), resmi menerima penghargaan tertinggi Nugra Jasa Dharma Pustaloka. Penghargaan dari unsur masyarakat tersebut diberikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI).
Pemberian penghargaan dilakukan pada Acara Gemilang Perpustakaan Nasional RI di Gedung Perpusnas RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/9). Kegiatan tersebut diikuti secara daring oleh para undangan dari seluruh Indonesiato
Penghargaan tertinggi tersebut diterima tokoh literasi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang juga Sekjend Asosiasi Penulis Profesional Indonesia Pusat ini. Dia merupakan satu-satunya perwakilan dari Sulsel yang resmi diusulkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel melalui Tim Timbang Perpustakaan Nasional RI beberapa waktu lalu.
Perpusnas menyerahkan peraih penghargaan tertinggi kepada tokoh literasi Sulsel kepada Pegiat Literasi Nasional atau Nugra Jasadharma Pustaloka dengan SK Kepala Perpusnas RI Nomor 186 Tahun 2021 Tentang Penetapan Penerima Penghargaan Nugra Jasa Darma Pustaloka. Kadis DPK Sulsel, Moh Hasan, mengungkapkan, secara kelembagaan dan kedinasan pihaknya memang hanya mengusulkan BAK sebagai calon penerima penghargaan Nugra Jasa Darma Pustaloka. Keputusan tertinggi untuk memutuskan pemenangnya, kata dia, ada di Tim Timbang.
"Dan alhamdulillah nama Tokoh Literasi Sulsel lolos sebagai satu-satunya Masyarakat Pegiat Literasi dari yang menerima Penghargaan Tertinggi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Tahun 2021," ujar Hasan.
BAK mengisahkan, dia berkiprah sejak 2001 sampai saat ini. BAK kemudian menjadi Ketua Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Sulsel sejak 2005 hingga 2014. Di luar provinsi Sulsel, BAK mendirikan Komunitas Deras di Jakarta Barat sejak 2005 hingga 2010.
BAK juga menjadi bagian dari penggiat Forum Indonesia Membaca Jakarta dan bergabung dalam Keanggotaan IKAPI DKI Jakarta. “Kemudian kembali dari petualangan dan menetap di Makassar pada tahun 2010,” tutur BAK sembari mengenang perjuangan panjangnya dalam memenangkan literasi. “Pada tahun yang sama, saya mendirikan Komunitas Deras di Parangtambung, Karuwisi, dan lainnya," lanjut BAK.
BAK lahir di Makassar, 14 Oktober 1970. Dia merupalan seorang putra pejuang dan anak tentara Mayor S Mansyur Awing dari Jeneponto dan ibunya Baeduri Daeng Ngimi, berasal dari Cikoang dan Tonrong Bola, Wajo. Alumnus Komunikasi Unhas ini berkiprah di gerakan literasi sejak 2001 dan menerima penghargaan dari berbagai pihak, termasuk dari Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulsel sebagai Tokoh Literasi dan Pendidikan.