Oleh : Ustadz Yendri Junaidi Lc MA, dosen STIT Diniyyah Puteri Padang Panjang, alumni Al-Azhar Mesir
REPUBLIKA.CO.ID, - Terkadang justru sikap diam seseorang itu mengandung hikmah dan manfaat. Ada banyak kisah yang menguatkan betapa pentingnya sikap diam.
Salah satunya adalah yang terjadi terhadap Abu Yusuf. Suatu ketika Abu Yusuf, sahabat dan murid Imam Abu Hanifah yang terkenal, menyampaikan sebuah kajian fiqih di masjid. Seorang laki-laki yang ikut mendengar kajian tersebut hanya diam saja dari awal.
Abu Yusuf penasaran dan ingin mendengar pertanyaan atau komentar dari orang tersebut. Beliau berusaha memancing, "Mengapa Anda diam saja? Apakah Anda tidak punya pertanyaan?"
Laki-laki tersebut akhirnya bersuara. Ia pun bertanya, "Kapankah seseorang berbuka puasa?" Abu Yusuf menjawab, "Setelah matahari terbenam."
Laki-laki itu melanjutkan pertanyaannya, "Kalau sampai tengah malam tidak juga terbenam, bagaimana?"
Mendengar pertanyaan itu Abu Yusuf tak bisa menahan tawa. Lalu dia berkata: لقد أصبت فى سكوتك وأخطأت فى استدعاء نطقك
"Engkau benar ketika memilih diam. Saya yang salah ketika memintamu berbicara."
Dari sini bisa kita tarik pelajaran pertama, justru sikap diam tidak memancing pada pertanyaan-pertanyaan yang justru merepotkan dan tak berfaedah. Kedua, adakalanya nasihat juga bisa dilakukan melalui joke-joke ringan yang tidak menyakiti.