REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim robotika dari Program Studi Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) akan berlaga dalam kompetisi unmanaged aerial vehicle (UAV) atau drone yang digelar The Scientific and Technological Research Council of Turkey (TUBITAK) saat Teknofest 2021 di Bursa, Turki.
Ketua Tim Muhammad Noer Jayadin mengatakan tim harus melewati dua babak seleksi ketat sebelum akhirnya bisa maju dan berangkat ke Turki. Babak pertama adalah pengumpulan konseptual desain yang dimulai Februari lalu.
Setelah dinyatakan layak dan lolos, Noer dan tim harus menyusun desain mendetail sebelum akhirnya terpilih dan berangkat ke Turki. "Kami mulai merakit pesawat ini sejak Juni lalu saat dinyatakan lolos ke tahap penerbangan. Mulai dari merakit bodi, menyiapkan kelistrikan, dan menyusun mesinnya,” kata Noer dalam pernyataannya pada Selasa.
Menurut Noer, ada tiga kategori yang disediakan mulai dari rotary wings, unmanaged aerial vehicle (UAV), serta V-Tol. Adapun timnya akan ikut serta dalam kategori UAV pada 13-19 September mendatang.
Persiapan Noer dan tim tentu mendapat berbagai kendala di mana dua pesawat yang sebelumnya mereka buat mengalami masalah saat masa uji coba. Satu pesawat crash dan menabrak, sementara satu lainnya mengalami kebocoran baterai.
Meski begitu, kata dia, timnya tidak menyerah dan berhasil menciptakan pesawat yang aman dan siap diterbangkan. Noer berharap timnya bisa memberikan hasil yang maksimal saat bertanding nanti.
Target utamanya yakni bisa menyelesaikan misi yang disiapkan dalam kompetisi Teknofest. “Tentu saja kami menargetkan juara. Namun kami harus tetap fokus agar bisa menyelesaikan misi dan mendapat hasil terbaik,” ungkap dia.
Baca juga : Jokowi Minta Perguruan Tinggi Kembangkan Talenta Mahasiswa
Hal senada juga disampaikan oleh pembina tim, Khusnul Hidayat. Dia mengaku ada beragam kendala yang dihadapi, bahkan saat awal-awal perakitan, pesawat sempat tidak bisa terbang. "Namun, berkat kerja keras bersama akhirnya kami berhasil menerbangkan rakitan pesawat dalam masa uji coba,” terang dia.
Khusnul berharap tim prodi elektro UMM bisa sampai dengan selamat dan tidak mengalami banyak masalah. Utamanya kendala teknis yang akan mengganggu proses penerbangan pesawat rakitan mereka.
Target utama tim, kata dia, tentu bisa menyelesaikan misi dengan tuntas. Kalaupun bisa memenangkan kompetisinya, itu adalah bonus yang luar biasa bagi tim.